Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Asap kendaraan dan pabrik sejak dulu dianggap sebagai faktor utama penyebab pencemaran udara.
Kenyataan ada satu gas yang lebih berbahaya dari asap kendaraan.
Gas itu bukan berasal dari alam atau industri yang dilakukan oleh manusia.
Melainkan gas yang berasal dari binatang.
Dilansir TribunTravel.com dari laman articlesofhealthcare.com, kentut dan sendawa sapi ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Meski pun daging dan susunya sangat bergizi, namun di sisi lain binatang ini memberikan dampak negatif.
Gas-gas yang dikeluarkan oleh sapi saat kentut dan bersendawa mengandung gas metana yang sangat berbahaya bagi lingkungan.
Para ilmuwan bahkan menyebut jika gas metana lebih berbahaya 25 kali daripada karbondioksida atau CO2.
Fakta ini sendiri telah dilaporkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), satu organisasi non profit milik PBB.
Jika karbondioksida saja sudah berbahaya dalam jumlah yang berlebih, maka gas metana jauh di atas.
Jumlah industri peternakan sapi di dunia telah memberikan kontribusi 44 persen gas metana yang terbukti mencemari udara dan mengancam kehidupan makhluk lain.
Fakta lain menyebut jika gas ini bisa bertahan alam di atmosfer dan menimbulkan panas.
Keberadaan gas metana di atmosfer ini menjadi penyebab pemanasan global.
Efek panas yang dihasilkan jauh lebih besar daripada karbondioksida.
Negara dengan industri sapi terbesar di dunia seperti India dan Brasil menyumbang pengeluaran gas metana terbesar.
Saking berbahaya, di Jerman pernah terjadi ledakan besar pada 2014 karena gesekan statis dan gas metana di peternakan sapi.
Meski berbahaya, beberapa negara memanfaatkan gas metana dari kotoran sapi yang digunakan sebagai sumber biogas.