Breaking News:

Kuliner Bali - Unik! 'Obat Nyamuk Bakar' di Yan's House Bisa Dimakan, Ternyata Ini Rahasianya

Ada satu hidangan yang paling menonjol dan paling membuat penasaran di Codegrafiti. Apa itu? Namanya "Obat Nyamuk lime leaf chili paste".

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Obat Nyamuk lime leaf chili paste, satu hidangan di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017). Tahun 70-an, restoran-restoran sepanjang pantai Kuta menggunakan obat nyamuk bakar yang diletakkan di bawa meja makan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika datang ke Bali, Yan's House bisa jadi pilihan menginap yang tepat.

Tak hanya menyediakan kamar untuk menginap dengan pelayanan keluarga khas Bali, hotel bergaya Victorian ini juga memberikan petualangan kuliner bagi tamunya di Codegrafiti Yan's House Hotel Bali.


Juice kedondong di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017).
Juice kedondong di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017). (KOMPAS.COM/
I MADE ASDHIANA)

Di antaranya dengan menyajikan 15 sajian yang mengangkat makanan khas Nusantara dan Bali sehingga layak tampil ke meja makan.

Penggagas dan chef Codegrafiti, Bondan Yuliarso menyampaikan, Codegrafiti merupakan entitas baru seni cita rasa yang berangkat dari ide-ide kreatif.

Juga kebebasan dan eksotika dengan mengangkat resep-resep unik agar bisa dinikmati wisatawan mancanegara saat berlibur di Bali.

"Saya butuh waktu sekitar setengah tahun untuk mewujudkan seluruh menu di Codegrafiti," kata Bondan yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang professional cooking and kitchen ini.

Juice kedondong dan juice jeruk kintamani pun tak luput hadir di meja.

Demikian juga juice salak.

Semua bahan-bahan berasal dari Bali.

Belum lagi kepiting dipadupadankan dengan sirsak.

2 dari 4 halaman

Ada lagi manggis bertemu dengan bebek di satu piring.

Namun ada satu hidangan yang paling menonjol dan paling membuat penasaran di Codegrafiti.

Apa itu?

Namanya "Obat Nyamuk lime leaf chili paste".

Penasaran kan?

Sebelum foodies mengenal obat nyamuk cair atau elektrik, dulu, obat nyamuk berbentuk melingkar dengan warna merah atau hijau.

Untuk mengusir nyamuk, obat nyamuk tersebut dibakar dan diletakkan di pojok ruangan atau di bawah meja, kadang juga di bawah tempat tidur.

Di Codegrafiti, "obat nyamuk bakar" tersebut ditampilkan di atas meja untuk dimakan!

Berani?

Siapa takut...


Cumi dan kuah pindang di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017).
Cumi dan kuah pindang di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
3 dari 4 halaman

Bondan menuturkan, 20 tahun yang lalu merupakan hal yang lumrah di restoran sepanjang Pantai Kuta, pasti di bawah meja selalu ada obat nyamuk bakar untuk mengusir nyamuk.

"Sekarang Codegrafiti membawa obat nyamuk bakar ini yang semula di bawah meja kita tampilkan di atas meja," katanya sambil tersenyum.

Tampilan Obat Nyamuk lime leaf chili paste sangat menipu mata karena mirip dengan obat nyamuk bakar.
"Obat nyamuk" melingkar berwarna hijau itu diletakkan di atas kertas yang dilipat-lipat.


Obat Nyamuk lime leaf chili paste di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017).
Obat Nyamuk lime leaf chili paste di Yans House Hotel Bali, Jalan Kartika Tuban, Kuta, Rabu (17/5/2017). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Bahan "obat nyamuk bakar" ini, menurut Bondan menggunakan beras hitam, cabai, daun jeruk, bawang dan tinta cumi.

Di ujung "obat nyamuk bakar" ada lima titik besar yang rasanya, hmm... sedikit pedas.

Saat dikunyah, rasa "obat nyamuk bakar" mengajakmu seperti mengunyah keripik dan rasa pedas begitu dominan saat mengunyah titik-titik warna krem itu.

Sebuah pengalaman tak terhingga, "obat nyamuk bakar" ternyata bisa disantap dan enak pula...

Menurut I Kadek Agus Sudira, CEO Yan's House Hotel Bali, tahun 70-an restoran-restoran di Kuta selalu menyiapkan obat nyamuk bakar ini di bawah meja.


I Kadek Agus Sudira (kiri), CEO yang juga penggagas Yans House Hotel Bali bersama chef Bondan (kanan), Rabu (17/5/2017).
I Kadek Agus Sudira (kiri), CEO yang juga penggagas Yans House Hotel Bali bersama chef Bondan (kanan),
Rabu (17/5/2017). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

"Kini kami tampilkan 'obat nyamuk bakar' di atas meja untuk mengenang suasana dan sejarah masa lalu."

"Cabai berwarna merah melambangkan api dan semangat untuk tetap selalu mempertahankan tradisi dan jangan sekali-kali melupakan sejarah," kata Agus.

4 dari 4 halaman

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul "Obat Nyamuk Bakar" Ini Bisa Dimakan? Bisa...

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
NusantaraBaliTribunTravel.com Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved