lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Bepergian dengan pesawat tak melulu hanya duduk, tidur, atau menikmati pemandangan dari balik jendela.
Cobalah perhatikan awak kabin yang menuangkan teh di depanmu, utamanya jika traveler naik pesawat dari maskapai China.
Senyuman para pramugari serta postur yang sempurna, tidaklah terjadi begitu saja.
Melainkan hasil latihan keras dan intensif selama berjam-jam.
Dilansir TribunTravel.com dari laman Bright Side, begini cara dan usaha keras para perempuan untuk jadi awak kabin di China.
Para gadis ini adalah murid dari Sekolah Penerbangan Sipil di Chengdu, Provinsi Sichuan.
Selama masa pelatihan, para calon pramugari ini harus menampilkan senyuman yang menawan dengan cara menggigit sumpit.
Mereka juga meletakkan majalah di kepala mereka untuk mendapatkan sikap sempurna.
Latihan lainnya membantu para gadis untuk mendapatkan postur yang sempurna adalah keseimbangan.
Calon awak kabin ini harus menyeimbangkan botol gelas di kepala mereka selama tiga menit.
Mereka juga harus menahan selembar kertas di antara lutut untuk belajar bagaimana berdiri dengan benar.
Para laki-laki dan perempuan menjalani latihan ketat untuk memastikan mereka berperilaku benar selama penerbangan.
Keselamatan juga jadi prioritas utama selama di kampus.
Bahkan, ada spesial kelas agar para calon awak kabin belajar cara mempertahankan diri dan teknik seni bela diri, misalnya kung fu dan taekwondo.
Beberapa kelas seni bela diri digelar di ruang terbuka.
Mereka malah terlihat seperti rekruitmen tentara ketimbang calon awak kabin.
Para gadis harus berusaha lebih keras agar menjadi lebih kuat dengan meningkatkan kemampuan menendang.
Mereka dilatih bagaimana menjalani rintangan dan mempertahankan diri dari serangan senjata.
Sebelum resmi jadi awak kabin, mereka harus melewati ujian akhir yang cukup berat dan menantang.
Untuk menjadi lulusan perguruan tinggi, siswa harus memecahkan piring keramik dengan satu tangan pada percobaan pertama.
Perhatian khusus diberikan pada pelajaran saat pramugari peserta pelatihan diajarkan bagaimana cara mengatasi tindakan kriminal atau terorisme selama penerbangan.
Memang sih susah dipercaya, namun usaha para perempuan selama masa pelatihan ketat dan intens sebagai upaya membuat setiap penumpang merasa nyaman dan nyaman selama penerbangan.
