Breaking News:

Miris! Foto Ini Ungkap Sisi Lain di Balik TPU Terbesar se-Asia Tenggara, Tidakkah Kamu Bersyukur?

Kata miris mungkin belum cukup menggambarkan kehidupan di sini. Ribuan keluarga tinggal di tempat yang bisa disebut kurang layak.

dailymail.co.uk
Kehidupan di Banter Gebang, Jakarta 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana

TRIBUNTRAVEL.COM - Kata miris mungkin belum cukup menggambarkan kehidupan di sini.

Ribuan keluarga tinggal di tempat yang bisa disebut kurang layak.

Pemandangan menyedihkani ini bisa traveler temukan sekitar 12 mil dari Jakarta.

Tepatnya di Banter Gebang, Jakarta.

Tempat Pembuangan Umum raksasa terbesar di Asia Tenggara (dailymail.co.uk)

Lokasi ini adalah Tempat Pembuangan Umum (TPU) terbesar di Asia Tenggara.

Dan lokasi ini jadi rumah bagi 3.000 keluarga.

Melihat sekilas mungkin kita merasa ngeri, jijik, dan bahkan berfikir jika di sana lah sarang virus dan penyakit.

Beberapa anak menyebut tempat ini rumah
Beberapa anak menyebut tempat ini rumah (dailymail.co.uk)

Nyatanya, ratusan hingga ribuan anak pernah lahir di sana.

Kehidupan di sana juga sempat didokumntasikan oleh seorang fotografer asal Colmar, Perancis.

2 dari 3 halaman

Alexandre Sattler (36), mengunjungi pembuangan sampah ini yang setiap harinya dibanjiri sampah hingga 9.000 ton.

Sampah sebagai sumber daya yang menghidupi
Sampah sebagai sumber daya yang menghidupi (dailymail.co.uk)

Lokasi inilah yang menarik Alexandre tertarik menelisik permasalahan sampah di Indonesia.

Namun apa yang dia temukan berikutnya begitu memilukan.

Alexandre menjumpai keluarga yang menjadikan TPU sebagai tempat berlindung dan mencari nafkah.

 Sampah bahkan bisa menjadi sumber nafkan dan makanan bagi keluarga di TPU.
Sampah bahkan bisa menjadi sumber nafkan dan makanan bagi keluarga di TPU. (dailymail.co.uk)

Dari kotoran yang dibuang masyarakakat mereka dapat menjual kembali menjadi hal yang lebih berharga.

Dilansir TribunTravel.com dari dailymail.co.uk, Alexandre begitu terkejut saat pertama kali datang ke Banter Gebang.

"ketika saya tiba di Banter Gebang, saya melihat banyak keluarga yang tinggal di sana. Hal yang paling mengejutkan adalah bahwa mereka tak memperhituingkan limbah dan justru menjadi sumber daya bagi orang lain."

keluarga hidup dalam dunia kotor (dailymail.co.uk)

"Buah dan sayuran yang dibuang oleh beberapa orang, menjadi sumber makanan bagi mereka," tambah Alexandre.

Bau, bakteri, dan bahaya adalah hal yang mengancam kehidupan di sana.

Bahkan, keluarga di sana bisa hidup tanpa perawatan medis dan air minum.

orang ini memiliki sepatu, namun banyak anak-anak yang berjalan tanpa alas kaki.(dailymail.co.uk)
3 dari 3 halaman

"Anak-anak yang tinggal di TPU, bermain di sampah," ungkap Alexandre.

Tak jarang di antaranya berjalan tanpa menggunakan alas kaki.

Benda tajam dan pecaham sampah sering kali melukai mereka.

Tumpukan sampah sebagi lahan bermain
Tumpukan sampah sebagi lahan bermain (dailymail.co.uk)

"Orang tua menunjukkan luka kaki terbuka pada anak mereka, aku merasa tak berdaya."

Di balik itu semua, Alexandre menyampaikan jika anak-anak itu telihat begitu bahagia dan riang.

Meski kehidupannya jauh dari kata layak.

Dia adalah satu-satunya orang yang beruntung dan bisa memperoleh pendidikan yang layak.
Dia adalah satu-satunya orang yang beruntung dan bisa memperoleh pendidikan yang layak. (dailymail.co.uk)

Satu mantan penduduk TPU Resa Boenard berhasil melakukan hal terbaik untuk jehidupannya.

Dia beruntung bisa bersekolah di luar TPU.

Beruntungnya lagi, dia juga bersedia kembali ke Bantar Gebang untuk mengajar dan mengajak mereka keluar dari jalur kemiskinan.

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
JakartaIndonesiaPerancisBanter Gebang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved