Breaking News:

Berita Manarik

Nggak Malu! Turis Bule 'Minta-minta Duit' di Negara Sulit Ekonomi, Alasannya Bikin Geram

Wisatawan juga terlihat sangat jelas melanggar hukum ketat di jalanan, di mana ada aturan larangan mengemis di negara yang mereka kunjungi.

Dailymail.co.uk
Wisatawan mengamen dan menjual kartu pos di pinggir jalan 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNTRAVEL.COM - Uang dan keberanian pasalnya menjadi modal utama sesorang sebelum melakukan perjalanan alias traveling.

Ada yang punya uang tapi nggak berani pergi jauh dari rumah, tapi ada juga yang punya keberanian tapi nggak punya cukup uang buat transport.

Nah, yang kedua ini nih bisa berujung pada traveling modal nekat.

dailymail.co.uk
dailymail.co.uk

Seperti beberapa foto backpacker berikut ini, yang mencari uang dadakan di tengah perjalanan mereka.

Tentu saja cara ini memicu kemarahan penduduk seempat dan mengatakan wisatawan mengambil uang dari orang-orang yang lebih membutuhkan.

Lebih parahnya lagi, mereka meminta uang untuk membiayai biaya hidup mereka yang dianggap kemewahan.

Ya kalau nggak punya duit, jangan traveling jauh-jauh.

dailymail.co.uk
dailymail.co.uk

Dirangkum TribunTravel.com dari laman Dailymail.co.uk, wisatawan juga terlihat sangat jelas melanggar hukum ketat di jalanan, di mana ada aturan larangan mengemis di negara yang mereka kunjungi.

Di Singapura misalnya, Maisarah Abu Samah seorang warga negara tersebut merasa kesal dan memposting dua gambar orang mengemis di akun Twitternya.

2 dari 3 halaman

Satu pasangan menjual kartu pos dan satunya lagi bermain musik.

Mengekspresikan kemarahannya, dia menulis, "ini adalah pertama kalinya aku melihat hal seperti ini di jalan".

"Pertama-tama, kamu tidak melihat banyak orang yang menjual pernak-pernik atau bermain musik di jalan di Singapura karena ada aturan ketat yang mengatur kegiatan ini".

dailymail.co.uk
dailymail.co.uk

"Jjika kamu kebetulan melihat PKL atau artis jalanan, mereka biasanya di pusat kota dan tidak dekat halte bus yang relatif dilewati orang kelas menengah seperti ini."

"Aku juga pernah melihat orang kulit putih melakukan hal itu. Apakah kamu tahu ini 'beg-packers'?"

"Kami merasa sangat aneh melihat orang meminta uang untuk membantu mereka melakukan perjalanan. Menjual barang-barang di jalan atau mengemis tidak dianggap terhormat di negara ini," tambahnya.

"Hanya orang yang benar-benar membutuhkan saja yang biasanya melakukan ini. Mereka memohon untuk membeli makanan, membayar biaya sekolah anak-anak mereka atau membayar utang".

"Mereka tidak meminta-minta untuk melakukan sesuatu yang dianggap mewah".

dailymail.co.uk
dailymail.co.uk

Sebuah video dari The Star juga menunjukkan seorang pemuda yang menjual potret cat semprot di Kuala Lumpur.

Sebagian kemarahan berasal dari ketidakadilan yang dirasakan antara penduduk setempat dan wisatawan.

3 dari 3 halaman

Lebih parahnya lagi, mereka melakukan hal ini di negara-negara di Asia Tenggara yang bisa dibilang negara dengan ekonomi menengah ke bawah.

Louisa, seorang wanita Malaysia yang belajar ekonomi politik, mengatakan sering merasa melakukan apa saja yang mereka inginkan saat bepergian demi menuju tempat-tempat 'eksotis'.

dailymail.co.uk
dailymail.co.uk

Dia berkata, "Aku ingin bertanya pada wisatawan ini, apa yang membuat mereka berpikir bahwa perilaku semacam ini adalah normal di Asia? Mengapa ia tidak melakukan hal yang sama di negaranya?"

Bahkan sekarang ada situs fundmytravel, yang memungkinkan orang memohon sumbangan untuk mendapat dana perjalanan yang lebih bermakna.

Proyek di situs itu biasanya dikaitkan dengan pekerjaan kemanusiaan di negara-negara miskin.

.dailymail.co.uk
.dailymail.co.uk
Selanjutnya
Tags:
Asia TenggaraKuala LumpurSingapuraTribunTravel.comDailymail.co.uk Curry Puff Popiah Widi Astutik Fomepizole
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved