Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Roda kehidupan memang selalu berputar.
Yups, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan penduduk desa di Donggaozhuang, China Utara.
Beberapa tahun tahun yang lalu, mereka berjuang untuk mengisi meja makan mereka dengan menanam jagung dan juga gandum di ladang.
Namun kini keadaan benar-benar berubah 180 derajat.
Dilansir TribunTravel dari Oditycentral, Jumat (17/3/17), puluhan orang dari desa ini mungkin telah berubah menjadi jutawan.
Mereka mendapat keuntungan dengan beralih menjual benang secara online.
Kisah sukses Donggaozhuang dimulai dengan ide dari salah satu orang di desa.

Ia mendaftarkan diri di toko online di Taobao, sebuah platform commerce online terbesar di China, untuk menjual benang.
Hanya dalam waktu tiga bulan, ia telah menghasilkan keuntungan mencapai 2.900 dolar atau sekitar Rp 38 juta.
Tentu saja ini jumlah yang sangat besar, mengingat upah pekerja di China hanya sekitar 330 dolar atau sekitar Rp 4,4 juta per bulannya.
Boomingnya bisnis ini dengan cepat menyebar ke seluruh desa.
Para tetua desa segera mendekati orang itu, dan memintanya untuk mengajarkan warga cara mengatur bisnis online.

Kini sebagaian warga desa telah beralih menjadi pengusaha benang online.
Mereka mulai membeli wol, mengubahnya menjadi benang, dan kemudian menjualnya di Taobao.
Kini, Tabao menjadi rumah bagi 400 pemilik toko dari Donggaozhuang.
Puluhan dari mereka telah berubah menjadi jutawan, dan sisanya tentu saja kehidupannya lebih baik daripada bekerja di ladang.
Desa Donggaozhuang bukanlah satu-satunya kisah sukses sebuah desa di China.
Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah desa kecil di Provinsi Shaanxi, yang dikenal sebagai 'desa perdagangan saham China', setelah banyak petani lokal beralih ke perdagangan saham online.
Selain itu, ada juga desa Huanxi, yang dianggap desa terkaya di China, yang merupakan pemegang saham dari industri lokal, dengan pendapatan bersih mencapai 100 ribu dolar atau sekitar Rp 1,3 miliyar.