Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu datang malam hari, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada di jantung Kota Banda Aceh itu terlihat berkilau.
Lampu-lampu pijar menaungi dan menerangi pusat kuliner yang buka mulai pagi hingga malam hari tersebut.
Jika pagi atau sore hari lapangan tersebut dijejali oleh orang-orang yang berolah raga, maka malam hari dipenuhi oleh mereka yang doyan wisata kuliner.
Letaknya yang strategis dan rupa-rupa jajanan yang ditawarkan menjadi ‘magnet’ tersendiri bagi yang datang.
Diapit oleh ikon wisata Aceh Masjid Raya Baiturrahman dan Museum Tsunami, menjadikan Blang Padang tempat yang pas untuk melepas penat.
Pun aneka jajanan berselera nusantara yang ditawarkan dengan harga murmer (murah meriah cocok untuk pengisi energi.
Seperti pengalaman saat Tribun Travel jelajah kuliner di Blang Padang, Banda Aceh, Minggu (4/3/2017).
Usai maghrib, warga lokal yang ingin berakhir pekan dan wisatawan dari luar mulai menyemut memadati lokasi.
Seperti halnya dengan daerah-daerah lain, akhir pekan menjadi saat di mana Blang Padang dijejali manusia.
Mereka yang kebanyakan keluarga atau rombongan memilih keliling dengan mobil hias.
Di sini juga terdapat wahana bermain anak sehingga ramah dan aman bagi mereka yang membawa si kecil.
Sisanya yang terdiri atas anak muda lebih memilih nongkrong di pusat kuliner.
Tempatnya sederhana saja yaitu berupa kursi dan meja plastik, sedangkan penjualnya menggunakan gerobak.
Menawarkan aneka jajanan nusantara seperti siomay, nasi goreng, batagor, dan minuman ringan.
Dijual mulai harga Rp 5 ribu sampai belasan ribu saja per porsi.
Untuk roda dua, kamu cukup membayar tiket masuk Rp 2 ribu.
Jika menggunakan roda empat, silahkan memarkirkan kendaraan di pinggir badan jalan depan lapangan.
Apapun pilihannya, Blang Padang bisa menjadi pilihan yang tepat buat mengisi energi atau sekedar melepas penat.