Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - 107 tahun yang lalu, Kota Jayapura resmi dirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda.
Nama Jayapura berasal dari Bahasa Sanskerta, 'jaya' berarti kemenangan dan 'pura' yang berarti kota.
Jauh sebelum diresmikan sebagai sebuah kota, Jayapura telah lama diketahui oleh dunia luar.
Sejumlah pelayar pun banyak yang singgah di Jayapura, salah satunya adalah Ynico Ortis De Fretes yang berkebangsaan Spanyol.
Pada 16 Mei 1545, Ynico berlayar dengan menggunakan kapalnya 'San Juan' dan tiba di sekitar muara Sungai Mamberamo.
Ynico pun memberikan nama 'Nova Guinea' untuk tanah Papua.
Selanjutnya muncullah Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 4 tanggal 28 Agustus tahun 1909 kepada asisten residen di Manokwari.
Dikutip dari jayapura.go.id, dalam surat keputusan tersebut tertera pada 28 September tahun 1909 kapal “EDI” mendaratkan satu detasemen tentara di bawah komando Kapten Infanteri F.J.P Sachse.
Setelah turunnya surat keputusan tersebut, dimulailah penebangan pohon kelapa sebanyak 40 pohon, disertai dengan pembayaran ganti rugi kepada pemiliknya.
Tanah bekas pohon kelapa tersebut kemudian berdiri tenda-tenda, yang secara bertahap dibangun permukiman.
Pada 7 Maret 1910, akhirnya Kota Jayapura diresmikan dalam suasana upacara yang dilakukan oleh F.J.P Sachses.
Dalam acara peresmian tersebut, Sachses berpidato dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Melayu menyampaikan amanatnya.
Kemudian, lahirlah Hollandia yang kemudian namanya berubah menjadi Jayapura pada 7 Maret 1910.
Hollandia dalam Bahasa Belanda berarti tanah yang melengkung.
Nama ini diberikan oleh Sachses kepada Jayapura yang memiliki bentuk tanah melengkung alias berteluk serupa dengan Belanda atau Holland.
Sejak pertama kali diresmikan, Jayapura mengalami empat kali pergantian nama, yaitu Hollandia, Kotabaru, Sukarnopura, dan Jayapura.