Breaking News:

Kuliner Singkawang - Santap Mi Loncat nan Lezat, Perhatikan Atraksi Unik Sebelum Disajikan

Saat traveler berkunjung ke Singkawang, banyak ragam kuliner yang terbuat dari olahan mi. Satu di antaranya adalah mi loncat.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA
Bakso Sapi Bakmi Ayam 68, merupakan satu kuliner khas yang tersohor di Singkawang. Kedai kuliner tersebut kerap disesaki wisatawan saat akhir pekan, juga merupakan bakmi halal pertama buatan orang Tionghoa di Singkawang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tionghoa menjadi satu etnis terbesar di Singkawang, Kalimantan Barat, selain etnis Dayak dan Melayu.

Oleh karena itu, saat traveler berkunjung ke Singkawang, banyak ragam kuliner yang terbuat dari olahan mi.

Di antaranya mi asin, mi tiau asu, mi kering, dan lainnya.

Satu yang mudah ditemui dan sangat ramai pengunjung ialah Bakso Sapi Bakmi Ayam 68.

Kedai tersebut berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 68 Darat Sekip, Melayu, Singkawang Barat, Singkawang, Kalimantan Barat.

Kedai yang menyajikan aneka olahan mi tersebut banyak direkomendasikan masyarakat lokal.

Satu yang unik di sini, sang koki memasak mi tersebut sambil dilempar-lempar ke atas sehingga oleh masyarakat setempat dengan sebutan mi loncat.

“Karena kalau gak dilempar bakal lengket, setelah dilempar mi akan pecah atau terpisah satu demi satu helai,” ujar Herry Liu, sang pemilik sekaligus koki di kedainya.

Herry Liu, pemilik sekaligus peracik Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 yang tersohor di Singkawang sedang melakukan atraksi melempar mi masakannya. Hal tersebut menjadi salah satu cirikhas di kedai bakminya, Sabtu (11/2/2017).
Herry Liu, pemilik sekaligus peracik Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 yang tersohor di Singkawang sedang
melakukan atraksi melempar mi masakannya. Hal tersebut menjadi salah satu cirikhas di kedai
bakminya, Sabtu (11/2/2017). (KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Ia mengatakan trik dilempar tersebut bukan semata-mata untuk atraksi mengundang pembeli.

Namun karena tekstur mi buatannya sangat lengket ketika dibuat.

2 dari 4 halaman

Mi bakso dan pelengkap lain di kedainya merupakan racikan keluarganya sendiri, hanya kwetiau yang ia beli di pasar.

“Pertama kali buka belum dilempar, sejak tahun 77 lebih mulai dilempar. Orang sini memang nyebutnya bakmi loncat atau bakmi lempar,” tuturnya

Satu menu favorit di sini ialah bakmi Spesial 68.

Dalam semangkuk bakmi spesial 68, terdapat begitu banyak lauk, yaitu babat, telur dadar potong, tahu, hekang, ayam, udang kupas, daging sapi, dan bakso.

Untuk sayurnya terdapat daun selada, dan kecambah.

Kuah pun disediakan terpisah, sengaja dipesan agar bisa merasakan satu-persatu.

Kuah baksonya begitu terasa aroma kaldu sapi, segar.

Bakso buatan kedai ini pun bertekstur empuk, meski serat-serat urat sapi yang padat masih terasa, nampaknya cukup mahir dalam membuat bakso.

Ragam lauk yang tercampur di atas mangkuk mi pun menunggu untuk disantap.

Satu yang unik terdapat telur dadar yang diiris memanjang, lalu hekang, sejenis kwetiau berbahan daging udang giling.

3 dari 4 halaman

Meski sudah terdapat udang kupas, hekang tersebut menambah cita rasa gurih mi spesial 68.

Babat dan daging sapinya pun tak berbau amis, menurut Herry karena sudah mengalami perebusan yang lama.

“Tahunya lembut banget di dalam, bahkan terasa lumer pas digigit,” ujar Oik, seorang wisatawan dari Jakarta.

Kini saatnya merasakan bagian utamanya, yaitu mi yang juga buatan kedai sendiri.

Mi di sini terlihat sangat keriting, teksturnya tidak lembek dan tidak mudah mengembang hingga lebih dari 30 menit hidangan tersaji.

Seorang wisatawan asal Lampung, Yoana yang baru pertama kali ini mengaku bakso dan minya spesial.

“Bakso dan minya memang enak, tahunya juga, tapi kuahnya kurang cocok nih sama lidah saya, terlalu asin,” ujarnya.

Nah, bagi wisatawan Muslim, jangan khawatir karena bakmi ini satu bakmi yang halal.

Bahkan Herry mengaku bakminya ialah bakmi pertama yang halal, yaitu sejak tahun 1977.

Saat ditanya mengapa menjual makanan halal, ia menjawab sebagian keluarganya merupakan Muslim.

4 dari 4 halaman

Kedai ini menjual aneka olahan mi mulai harga Rp 9.000 hingga Rp 38 ribu.


Saking penuhnya kedai Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 di Singkawang pada akhir pekan, pembeli pun biasa rela antre dan menunggu 30 menit hingga satu jam.
Saking penuhnya kedai Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 di Singkawang pada akhir pekan, pembeli pun biasa
rela antre dan menunggu 30 menit hingga satu jam. (KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Bakso Sapi Bakmi 68 ini tak punya jam operasional tetap ternyata.

Namun, Hari mengatakan kedainya buka sekitar pukul 09.00-10.00 pagi.

Waktu buka tersebut tergantung banyaknya porsi yang disiapkannya, dan tutup paling malam pukul 20.00 WIB.

“Kalau ada perayaan atau libur kan butuh porsi banyak jadi bukanya lebih siang dikit karena nyiapin dulu,” tutup Herry. (Kompas.com/Muhammad Irzal Adikurnia)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kalimantan BaratSingkawangSingkawang BaratMelayuBakso Sapi Bakmi Ayam 68 Gubal Bubur Lendot
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved