TRIBUNTRAVEL.COM - Kecamatan Penebel di Kabupaten Tabanan, Bali, punya kuliner khas yang kini jarang ditemukan.
Namanya Laklak Pisang, berbentuk seperti 'crepe' dengan isian pisang.
Selain Laklak Pisang, Kabupaten Tabanan adalah daerah asal Klepon, kue berbentuk bulat dengan isian gula merah.
Sampai saat ini, Laklak Pisang di wilayah kabupaten yang terletak di utara Denpasar ini mulai jarang ditemukan.
"Laklak ini kuliner khas Kecamatan Penebel. Sudah jarang sekali yang jual. Saya mungkin satu-satunya," tutur Ibu Bayu, wanita usia 60-an yang ditemui KompasTravel dalam acara Ulun Danu Culture & Art Festival di Tabanan, Bali, Minggu (5/6/2016).
Beberapa kue khas Tabanan dipamerkan dan bisa dicicipi oleh wisatawan, mulai dari klepon, kiling, serta injin yang berbahan dasar ketan hitam.
Stan Laklak Pisang adalah salah satu yang paling ramai.
"Saya orang Bali sendiri belum pernah mencoba," tutur Winda (26), salah satu pengunjung festival tersebut.
Laklak Pisang berbahan dasar tepung beras, tepung kanji, tepung terigu, kelapa parut, serta pisang yang dipotong tipis-tipis.
Adonan tepung dituangkan ke atas tungku, dibuat bentuk bundar seperti crepe, kemudian ditaruh potongan pisang dan kelapa parut.
"Pisangnya juga nggak sembarangan. Ini pisang hijau khusus, asli Tabanan," tutur Ibu Bayu.
Tungku kemudian ditutup menggunakan tutupan keramik, hampir sama seperti membuat serabi.
Tunggu satu menit, Laklak Pisang kemudian dilipat dan disajikan.
Saat dilahap, adonan 'crepe' terasa gurih dan renyah di bagian luar.
Isian pisangnya melimpah, sehingga sangat nikmat untuk disajikan saat sarapan maupun sebagai 'dessert'.
Di Kecamatan Penebel, Laklak Pisang dijual dengan harga Rp 3.000 per buah. (Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)