Laporan Wartawan SURYA, Neneng Uswatun Hasanah
TRIBUNTRAVEL.COM - Musim hujan seperti saat ini, paling nikmat menyantap sajian kuliner berkuah hangat, misalnya bakso yang umum menjadi pilihan kuliner warga Surabaya.
Namun, bakso yang satu ini berbeda dari yang lainnya.
Tidak hanya karena ukurannya yang sebesar mangkok bakso, tapi juga adanya 'kejutan' di dalamnya ketika bakso berukuran super jumbo tersebut dibelah menjadi dua.
Apa saja kejutannya?
Bakso super jumbo yang dijuluki bakso beranak di Kedai Bakso Cak Nur, Jalan Ngagel Wasana gang 1 Surabaya itu berisi tujuh butiran bakso kecil, satu buah telur ayam rebus, dan telur puyuh.
Ketika dibelah, isi bakso tersebut memenuhi mangkok bersama kuah, mi, dan bawang goreng yang ditaburkan di atasnya, membuat lidah tak sabar lagi untuk mencicipinya.
Rasa daging dalam bakso cukup terasa dan enak dinikmati dengan telur rebus yang berada di dalam bakso jumbo tersebut.
Irul, satu di antara pemilik Bakso Cak Nur mengatakan, menu bakso beranak itu tergolong baru di kedai tersebut.
Tepatnya baru sekitar satu minggu bersanding bersama menu bakso isian yang lain.
Namun, antusiasme pecinta kuliner langsung melesat hingga meningkatkan jumlah pengunjung berkisar 15-20 persen setiap harinya.
Sebanyak 15 jenis menu bakso isi yang disediakan Bakso Cak Nur.
Antara lain bakso isi telur asin, bakso isi sum sum, bakso isi udang, bakso isi sosis, bakso isi keju, bakso isi telur puyuh, hingga bakso iga.
Awalnya, cerita Irul, ide untuk membuat menu bakso beranak juga didapat beberapa pengunjung yang jatuh cinta pada menu bakso isian kedainya.
“Mereka memberi saran, kenapa tidak bikin menu bakso beranak yang lagi hits. Setelah kami coba buat, akhirnya kami menjual bakso beranak,” katanya.
Bakso beranak dibuat dengan adonan bakso biasa yang dicetak pada satu buah mangkok bakso standar kemudian diisi dengan bakso kecil, telur rebus, dan telur puyuh.
Setiap harinya, Kedai Bakso Cak Nur menghabiskan 60-65 kg daging pada hari kerja dan lebih dari 70 kg daging saat akhir pekan untuk membuat bakso karena banyaknya pembeli.
Usaha bakso isian yang sudah dimulai sejak Januari 2016 itu mulanya hanya berupa bakso keliling biasa di sekitar kawasan Ngagel.
Baru sejak tiga bulan terakhir, Bakso Cak Nur membuka kedai karena banyaknya permintaan pembeli agar tidak sulit mencari atau ketika harus menunggu Bakso Cak Nur lewat di depan rumah mereka.
Seorang pengunjung, Yunike mengatakan, tertarik dengan kedai bakso tersebut karena tulisan menu yang terpampang di depan kedai.
Serta banyaknya orang yang datang memenuhi tempat makan yang terletak di belakang kampus Ubaya Ngagel itu.
“Ternyata memang unik, rasa bakso dan kuahnya juga enak. Lucu saja ada bakso di dalam bakso,” ujarnya lalu menyantap bakso.
Kedai Bakso Cak Nur buka setiap hari sejak pukul 10.00-20.00 dengan beragam menu yang dibanderol dengan harga Rp 1.000 - Rp 25 ribu.