lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Novita Shinta
TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang memang terkenal sebagai penghasil ikan segar paling jempolan di dunia.
Satu di antara kulinernya yang terkenal lezat seantero jagad, yaitu sushi bahkan sangat mengandalkan kesegaran ikan.
Baru-baru ini, sebuah ikan tuna sirip biru terjual lebih dari setengah juta dolar pada sebuah perlelangan yang diadakan setiap tahun di Jepang.
Kiyoshi Kimura, pemilik perusahaan Kiyomura Co, membeli tuna sirip biru seberat 211 kilogram dan dibayar dengan harga sangat fantastis.
Untuk seekor ikan ini, ia menghargainya 642 ribu dolar atau setara Rp 8 miliar.
Dilansir Tribuntravel dari laman huffingtonpost, acara lelang ini adalah yang pertama di tahun 2017, dan dirayakan secara meriah tiap tahun di Tokyo.
Tawaran Kimura tahun ini merupakan tawarab tertinggi kedua yang pernah tercatat di Tsukiji.
Rekor sebelumnya juga berhasil diraihnya dengan membeli tuna sirip biru seberat 221 kg, seharga 1,8 juta dolar atau lebih dari Rp 24 miliar pada tahun 2013 silam.
huffingtonpost.com
Ternyata harga penawaran yang sangat fantastis ini sudah menjadi tradisi di Tsukiji.
Semakin tinggi penawaran, maka akan semakin besar publisitas bagi orang yang membelinya guys.
pada tahun 2013, Kimura mengakui bahwa penawaran hampir dua juta dolar dirasanya memang agak tinggi.
Seperti kebanyakan orang tahu, Negeri Sakura ini tercatat sebagai konsumen terbesar tuna sirip biru.
Menurut Associated Press, spesies ini dikabarkan terancam punah, di dunia sendiri, sekitar 80 persen dari tuna sirip biru sudah ditangkap.
Sebuah laporan pada 2016 menunjukkan bahwa jumlah hiu sirip biru di Laut Pasifik berkurang hingga 97 persen dan kesempatan untuk mengembalikannya ke jumlah awal kecil sekali.
huffingtonpost.com
Sementara dengan tindakan menghabiskan dana dalam jumlah yang fantastis sebagai publisitas ini, dikhwatirkan akan menarik perhatian, sehingga banyak yang berlomba-lomba memburu ikan ini.
Akibatnya jelas, populasi tuna sirip biru akan semakin menurun.
“Kami memiliki masalah dengan penangkapan tuna sirip biru yang berlebihan. Para nelayan berlomba-lomba untuk mendapatkannya agar bisa menjualnya dengan harga tinggi di acara pelelangan,” kata Lee Crockett dari Pew Enviroment Group.
