Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi sebagian orang, mendaki gunung itu seperti candu yang membuat ketagihan.
Jangankan setahun, sebulan tak mendaki saja, rasanya sudah nggak karuan, ya, guys.
But wait, bagi kamu yang ngebet banget ingin tetap memanggul carrier, harap bersabar.
Sebab, ada beberapa gunung di Indonesia yang ditutup bagi pendaki selama tiga bulan ke depan.
Tentu, penutupan alias tidak akan ditemuinya aktivitas di gunung ini bukan tanpa alasan.
Alasan paling mendasar adalah cuaca yang nggak terlalu bersahabat selama tiga bulan ke depan.
Tahu sendiri kan, hujan disertai petir lebih kerap melanda kawasan di sekitar kita.
Nah, besar kemungkinan, cuaca di gunung pun bakal serupa ditambah potensi badai yang akan menghadang.
Kedua, penutupan dilakukan untuk memulihkan ekosistem setelah beberapa bulan ramai oleh aktivitas pendakian.
Penutupan gunung merupakan satu cara gunung untuk 'bernapas' setelah beberapa bulan lalu dinikmati oleh kita.
So, bersabar sejenak dan tahan keinginanmu untuk menggapai puncak-puncak tertinggi di Indonesia.
Biarkan 'tempat bermain' kita memulihkan diri dengan cara sendiri agar saat ke sana (lagi) ia akan jadi baru dan siap jadi tempat bermain yang lebih indah dari sebelumnya.
Nah, berikut empat gunung di Indonesia yang ditutup sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber:
1. Gunung Prau

Gunung Prau
Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara Gunung Prau menutup aktivitas pendakian selama tiga bulan terhitung mulai 5 Januari hingga 4 April 2017.
Penutupan ini berlaku di semua jalur basecamp, yaitu atakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, Wates, Tretep, Kenjuran, dan Pranten.
Selama penutupan akan dilaksanakan kegiatan perbaikan jalur pendakian dan kegiatan penghijauan atau konservasi.
Nah, bagi yang nekat alias naik secara ilegal, siap-siap akan dikenai sanksi.
Ia menuturkan apabila pendaki naik gunung secara ilegal maka pendaki akan dikenakan sanksi sebesar Rp 100 ribu per orang.
Apabila pendaki naik gunung dengan izin basecamp maka dikenakan sanksi bagi basecamp yang mengizinkan Rp 500 ribu per orang yang naik.
Sementara bagi pendaki dikenakan sanksi Rp 100 ribu per orang.
2. Gunung Semeru

Puncak Mahameru dilihat dari Kalimati.
Tak cuma Gunung Prau, Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) juga menutup total jalur pendakian Gunung Semeru.
Penutupan ini berlaku terhitung sejak 4 Januari 2017 mendatang hingga dua sampai tiga bulan mendatang.
Penutupan bertujuan untuk memulihkan ekosistem yang ada di dalam hutan gunung setinggi 3.676 mdpl itu dan sudah jadi agenda rutin saban tahun.
Pasalnya, ekosistem di sepanjang jalur pendakian banyak yang rusak akibat banyaknya jumlah pendaki.
Selama dilakukan penutupan total, petugas berencana membersihkan sampah-sampah di sepanjang jalur pendakian.
Kemungkinan juga akan ada penanaman pohon di jalur-jalur yang kerusakan alamnya sudah parah.
3. Gunung Gede dan Gunung Pangrango

Para pendaki di Lembah Surya Kencana, Gunung Gede, Jawa Barat, Minggu (13/11/2016).
Jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango, Jawa Barat, ditutup mulai 31 Desember 2016.
Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango berlaku untuk semua jalur pendakian.
Adapun jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango adalah Gunung Putri, Cibodas, dan Selabintana.
Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango berlaku hingga 31 Maret 2017.
Penutupan pendakian tersebut diharapkan menjadi waktu pemulihan ekosistem flora dan fauna di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
4. Gunung Rinjani

Ratusan pendaki gunung dari berbagai komunitas meriahkan menyambut HUT RI Ke-70 2015 dipuncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Kamis (6/8/2015).
Balai Besar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok, Nusa Tenggara Barat juga menutup pendakian Gunung Rinjani pada awal tahun 2017.
Langkah tersebut akan dilakukan sebagai tindakan rutin yang diadakan setiap tahun, sejak 20 tahun lalu.
Biasanya, penutupan dilakukan selama tiga bulan yaitu Januari, Februari, hingga 31 Maret.
Penutupan tersebut biasanya diambil berdasarkan rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, alasan penutupan pendakian Gunung Rinjani juga didasari oleh pertimbangan ekologi.
Penutupan tersebut bermanfaat untuk memberikan kesempatan kepada ekosistem Gunung Rinjani agar dapat pulih.



