TRIBUNTRAVEL.COM - Jalan merupakan satu sarana untuk memudahkan kita berpindah tempat, dari lokasi satu ke lokasi lainnya.
Bayangkan saja, jika tak ada jalan, tak akan ada kisah tentang jalur sutra yang menghubungkan dunia timur, utamanya China dengan barat.
Juga tak ada kisah, bagaimana rempah-rempah di Indonesia, dibawa hingga Eropa.
Lazimnya, kita mengenal jalan dengan desain yang mulus, landai, terkadang naik-turun, mengikuti kontur daerah yang dilewati.
Sama halnya dengan empat jalan di bawah ini.
Namun, ada hal lain yang menyebabkan empat jalan ini diberi predikat mengerikan hingga menyeramkan!
Tak hanya dari segi konstruksinya, juga dari cerita-cerita yang menyertai jalan ini.
Mana sajakah jalan itu?
Simak rangkuman TribunTravel.com di bawah ini.
1. Jalan di Jembatan Eshima Ohashi, Jepang
Jalan di Jembatan Eshima Ohashi ini begitu fenomenal dan terkenal hingga ke seluruh dunia, lho.
Jembatan tersebut menghubungkan Kota Matsue dan Sakaimoto, melintasi Danau Nakaumi di wilayah timur Jepang.
Oleh warga Jepang, jembatan ini diklaim paling mengerikan di dunia.
Jembatan beton dua jalur sepanjang 1,7 kilometer dan 11,3 meter lebar itu dibangun sangat tinggi agar kapal-kapal yang melintasi danau bisa melewatinya.
Nah, yang membuat banyak orang jeri, jembatan Eshima Ohashi memiliki turunan sangat curam.
Malahan, jembatan Eshima Ohashi dianggap lebih mirip roller coaster.
Ini adalah jembatan bingkai kaku terbesar ketiga di dunia.
Dari jauh, jembatan Eshima Ohashi tampaknya tak mungkin untuk didaki.
Sepertinya mobil hanya akan tergelincir dan meluncur kembali ke bawah.
Jembatan itu dikonstruksikan dengan teknologi tinggi di Jepang sehingga cukup nyaman untuk dilewati kendaraan yang menggunakan jembatan.
Beberapa situs setempat malah melaporkan berjalan di atas jembatan seperti layaknya kita sedang naik roller-coaster.
Nah, bayangkan kamu mengendarai mobil saat menuruni jembatan tersebut?
2.

Karakoran Highway
Karakoran Highway merupakan tol tertinggi di dunia dengan tinggi mencapai lima ribu meter.
Jalur ini menghubungkan Pakistan dan China melalui Gunung Karakoran.
Pembangunan jalan ini dimulai pada tahun 1960-an dan mulai digunakan pada 1986.
Pembangunan jalur ini terbilang sangat berbahaya.
Bahkan setelah pembangunan selesai jalan ini masih tetap berbahaya.
Beberapa pengendara yang melintas jalur ini beberapa kali menjadi sasaran tetoris.
Di waktu tertentu jalan ini juga ditutup karena tanah longsor.
Beberapa pengendara mengaku pernah dihadang oleh macan di jalur ini.
3. Jalan Masaka-Kampala, Uganda
Rupanya, label jalan paling berbahaya di dunia bukanlah Death Road di Bolivia.
Jalan Masaka-Kampala di negara Uganda, diklaim paling mengerikan dan setidaknya memakan banyak korban.
Bagaimana tidak, sebanyak 200 orang tewas di jalan ini sejak Januari 2016.
Artinya, ada 22 kematian setiap bulannya di jalan tersebut sampai September.
Padahal, jalan ini bukanlah jalan dengan lalu lintas padat atau memiliki banyak tikungan berbahaya dan tanjakan curam.
Jalan ini cukup datar dan merupakan jalan satu arah.
Jalan Masaka-Kampala merupakan lalu lintas dari Uganda ke Rwanda, Burundi, dan Republik Demokratik Kongo.
Pemerintah setempat mengklaim kecelakaan di tempat tersebut bukanlah faktor alam.
Mereka berkeyakinan faktor manusia jadi penyebab kecelakaan di jalan ini.
Jumlah korban yang tidak biasa di jalan ini menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan Tiba dengan Selamat.
Kebijakan ini dibuat untuk mengurangi kecelakaan dengan pendekatan tidak ada toleransi bagi pelanggar lalu lintas.
4. Jalan di Ayat du Gois, Prancis
Jalan yang menghubungkan Teluk Burnef dan Pulau Noirmourtier, Ayat du Gois ini tak hanya unik, namun juga berbahaya dan menyeramkan.
Pasalnya setiap dua kali sehari, jalan ini hilang lantaran air laut yang pasang.
Sepanjang 2,58 mil jalan yang amat panjang tersebut menghilang hingga 13 kaki di bawah air laut.
Untuk itu, melewati jalan tersebut hanya bisa melakukannya dua kali dalam sehari.
Itu pun hanya dengan waktu tempuh beberapa jam.
Namun, ada panel khusus yang di kedua sisi jalan sehingga masih aman untuk melewatinya tanpa takut terjatuh ke laut.
Namun tidak sedikit, orang yang sering terjebak di jalan tersebut karena tiba-tiba pasang.
Untungnya ada menara penyelamatan yang bisa digunakan untuk mendaki dan menunggu hingga diselamatkan.



