TRIBUNTRAVEL.COM - Tak semua wisata alam sudah tercipta sejak bumi ini ada, bahkan ada pula yang sebaliknya.
Terdapat sejumlah destinasi wisata yang tak sengaja terbentuk karena hasil dari kegiatan tambang yang dilakukan oleh manusia.
Di antaranya bisa ditemui di Belitung yang dahulu kaya akan tambang kaolin yang kini menjadi danau yang cantik.
Di Semarang pun ada.
Namanya Brown Canyon, tambang pasir dan batuan yang luas, sejak yang beberapa tahun belakangan kian diminati wisatawan untuk berfoto.
Berlokasi di timur Kota Semarang, tepatnya di Desa Rowosari, Tembalang, Brown Canyon berbatasan langsung wilayah Kabupaten Demak.
Menurut Subakir, warga sekitar Brown Canyon, galian tambang ini sudah beroperasi sejak lebih dari 10 tahun yang lalu.
Sampai saat ini masih aktif ditambang oleh beberapa perusahaan.
“Dulu ini perbukitan, tanah warga sini Desa Meteseh sampai Demak, karena ada tambang jadi tanahnya disewain ke perusahaan sampai sekarang,” ujar Subakir yang saban harinya menjaga warung dekat akses masuk Brown Canyon, Rabu (28/12/2016).
Nama Brown Canyon sendiri berasal dari sebutan wisatawan yang sering datang dan berfoto.
Menurutnya sejak banyak yang berfoto dan mengunggah fotonya ke internet, tempat ini kerap dinamakan Brown Canyon.
“Dulu kalau banyak wisatawan yang ke sini nanya arah Brown Canyon warga nggak tahu. Tapi kalau nanya arah tambang pasir tahu. Sempat heran juga, ngapain anak-anak muda main ke tambang pasir,” ujarnya sambil tertawa.
Memasuki area ini harus cukup waspada lantaran masih beroperasinya tambang banyak hilir mudik truk pengangkut tanah dan alat berat.
Penampakannya memang seperti layaknya Green Canyon yang ada di Amerika.
Palung dan bukit-bukit pasirnya menjadi pemandangan yang eksotik untuk latar berfoto.
Mobil-mobil truk warna-warni pun tak kalah unik jika difoto dari atas bukit atau kejauhan, terlihat seperti mainan yang sedang berkerumun.
Biasanya pengunjung akan mengambil foto dengan pemandangan di sisi Timur area dengan menghadap dua bukit kembar yang menjulang.
Bukit kembar ini memang menjadi landmarknya di Brown Canyon ini.
Satu di antara warga Rowosari yang mengelola wisata ini, Mahfudz mengatakan kini selain tambang yang beroperasi, Brown Canyon dikelola oleh pemuda warga Rowosari untuk pemasukan kas desa.
“Ya, untuk kes ini diberlakukan tiket Rp 5 ribu untuk kas desa. Biasanya dipakai untuk renovasi jalan rusak,” ujarnya pada Tribun Jateng.
Memiliki luas hampir 50 hektar pengunjung bisa leluasa mengeksplorasi berbagai sudut, bisa menggunakan sepeda motor, mobil atau yang suka berpetualang bisa juga dijajal sebagai area trabas (motocross).
Waktu berkunjung kesini yang tepat ialah sebelum matahari berada tepat di atas kepala, yaitu pagi hingga pukul 11.00 WIB.
Selain itu pada sore hari yang menyuguhkan sunset di sela-sela bukit batuan.
Jadi tunggu apalagi, nikmati eksotiknya tebing dan palung di Brown Canyon Semarang. (Magang Tribun Jateng/Muhammad Irzal Adiakurnia)