Breaking News:

Dari Gali Kubur hingga Tangkap Buaya, Inilah Jenis Lomba Paling Unik di Dunia yang Bikin Melongo

Bagaimana jadinya bila lomba-lomba ini mengangkat aktivitas yang tak biasa? Misal saja menggali kubur hingga menangkap buaya!

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
NET
Lomba gali kubur di Hungaria. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Umumnya, lomba diadakan untuk merayakan suatu peringatan.

Misal saja Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, atau Hari Olahraga.

Jenis aktivitas yang dilombakan pun nggak jauh-jauh dari kegiatan yang ringan namun mengundang tawa.

Namun, bagaimana jadinya bila lomba-lomba ini mengangkat aktivitas yang tak biasa?

Misal saja menggali kubur hingga menangkap buaya!

Nah, apa saja sih lomba-lomba tak lazim yang pernah digelar?

Simak rangkuman TribunTravel.com di bawah ini.

1. Lomba Makan Cabai


seriouseats.com

Lomba makan cabai kini mulai ramai digelar di berbagai negara.

Sayangnya, lomba makan cabai di Amerika Serikat (AS) ini malah berujung petaka.

2 dari 4 halaman

Sebab, seorang pesertanya terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di sana selama 23 hari setelah makan makan hamburger yang diberi bhut jolokia alias cabai setan.

Akibatnya, tenggorokannya berlubang sepanjang 2,5 cm!

Cabai setan merupakan favorit penyuka makanan pedas, dan baru-baru ini dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia.

2. Lomba Petak Umpet


qz.com

Adalah Nascodino World Championship, lomba petak umpet yang digelar di Italia, tepatnya di Consonno, sebuah desa di kaki pegunungan Alpen, Lombardi.

Tahun ini, kejuaraan yang digelar 3-4 September 2016 ini diikuti 64 tim.

Dipilihnya Desa Consonno sebagai satu lokasi karena desa itu telah puluhan tahun tak berpenghuni sehingga disebut desa hantu.

Peraturan kejuaraan ini sedikit lebih kompleks.

Selain anggota tim harus berusia minimal 18 tahun, mereka harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 125 Euro atau sekitar Rp 1,8 juta.

Dalam satu tim, secara random akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk bersembunyi, sedangkan para pemain lain mencari dia.

3 dari 4 halaman

Untuk mencari tempat persembunyian, satu pemain hanya punya waktu selama 60 detik, sedangkan para pemain lainnya menutup mata.

Setelah masa 60 detik berakhir, pemain yang bersembunyi punya waktu 10 menit untuk meraih matras di tengah lapangan tanpa diketahui pemain lainnya.

Apabila gagal, pemain itu praktis tidak akan mendapatkan poin.

Selama dua hari penyelenggaraan kejuaraan, akan dicari pemain yang paling banyak berhasil bersembunyi tanpa diketahui lawan.

3. Lomba Gali Kubur


NET

Di Hungaria, profesi penggali kubur begitu dihargai hingga dibuatkan lomba.

Lomba adu cepat gali kuburan ini diadakan asosiasi pengurus pemakaman di Kota Debrecen, Hongaria.

Berlokas di sebuah taman pemakaman, kompetisi unik ini diikuti 36 penggali kubur yang dibagi dalam 18 tim, beranggotakan dua orang.

Seperti layaknya tukang gali kubur, senjata utama mereka adalah sekop, sapu, dan beliung.

Penilaian berdasar pada kecepatan dalam menggali dan kerapian makam.

4 dari 4 halaman

Ukuran kuburan pun sudah ditetapkan, yaitu panjang 2 m, lebar 80 cm, dan kedalaman 1,6 m.

4. Lomba Kelinci dan Kura-kura

 
YouTube/Nick Sina

Perlombaan dua hewan ini bukan sekadar di dongeng lho, namun ada di kehidupan nyata!

Beberapa waktu, dunia maya dihebohkan dengan video yang diunggah pengguna Facebook, Jordan Yeoh yang membagikan sebuah perlombaan antara kelinci dan kura-kura.

Dalam video itu, kura-kura berjalan lambat namun terus maju ke depan.

Kelinci meloncat dengan cepat dan mendahului kura-kura.

Namun, kelinci tersebut berhenti dan kura-kura terus melanjutkan ke garis finish.

Pemilik kelinci terlihat menyuruh peliharaanya tersebut berlari ke arahnya di garis finish.

Kelinci tersebut tetap diam saja dan tampak bingung.

Kura-kura dengan lambat sampai ke garis finish dan akhirnya ia berhasil menang melawan kelinci.

5. Lomba Tangkap Buaya


Yuven for Kompas.com
Seekor buaya besar naik ke bibir pantai wisata Lasiana, Kota Kupang membuat warga ketakutan

Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan lomba tangkap buaya.

Bukan tanpa alasan kenapa hajatan ini digelar.

Di Pantai Lasiana yang berlokasi sekitar 12 kilometer ke arah timur Kota Kupang, ramai beredar kabar jika banyak buaya berkeliaran di destinasi wisata ini.

Tak hanya membuat warga menjadi gelisah, wisatawan pun menjadi enggan singgah di pantai yang banyak ditumbuhi pohon kelapa ini.

Hewan amfibi tersebut juga mengganggu anak-anak yang sedang bermain di pantai.

Dilansir dari Kompas.com, buaya yang ditangkap harus diserahkan dalam kondisi hidup, karena predator air tersebut dilindungi undang-undang.

"Persyaratan yang kita berikan itu harus orang yang mampu dan memiliki keterampilan," kata Marius Ardu Jeladu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT.

Jika berhasil, uang tunai sejumlah Rp 5 juta sudah menanti peserta lomba tangkap buaya.

Selain itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT juga telah mengatur asuransi bagi perserta lomba.

"Kalau misalnya ada warga yang terluka saat menangkap buaya, maka kita telah bekerja sama dengan asuransi supaya diberikan kompensasi," kata Marius.

Selanjutnya
Tags:
KupangHungariaTribunTravel Sambal Luat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved