Breaking News:

Sarapan Magelang - Pagi Hari, Jangan Lewatkan Hangatnya Sup Senerek dan Gurihnya Paru Kering

Jika di malam hari banyak terdapat wedang di sekitar Kota Magelang, bagaimana di pagi hari? Jawabannya ialah seporsi sup senerek Magelang yang hangat.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jateng/Irzal Adiakurnia
Seporsi sop snerek dengan kacang merah, potongan daging, dan paru kering. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Suasana Kota Magelang yang menyejukan memang tepat jika wisatawan mencari kuliner khas yang bisa menghangatkan.

Jika di malam hari banyak terdapat wedang di sekitar Kota Magelang, bagaimana di pagi hari?

Jawabannya ialah seporsi sup senerek Magelang yang hangat dengan potongan daging dan kacang merah yang menggoda.

Satu di antara juru masak yang ada di Sop Senerek Pak Parto, Tri mengatakan sup senerek ialah sop berisi potongan daging sapi, dengan campuran kacang merah, daun bayam, wortel dan kentang segar.

“Yang khasnya di sop senerek ini sebenarnya kacang merahnya, dipadukan sama kuah kaldu dari sup daging sapi,” ujar Tri yang sudah 12 tahun meracik bumbu di kedai Pak Parto saat dikunjungi Tribun Jateng, Minggu (11/12/2016).

Satu di antara kedai yang kerap dipadati wisatawan ialah kedai Soto Senerek Pak Parto.

Sejak buka pukul 06.00 WIB kedai ini mulai didatangi wisatawan, dan puncaknya dari pantauan Tribun Jateng, mulai pukul 07.00 kedai tersebut sesak dipadati wisatawan yang baru sampai di Magelang.

Bahkan ada wisatawan yang rela menunggu di luar atau makan di dalam mobilnya yang terparkir tepat di depan kedainya. Lokasinya yang berdekatan dengan objek wisata Gunung Tidar juga yang membuatnya ramai dikunjungi wisatawan.

Semakin siang terlihat ramai beberapa bus pariwisata yang datang berkunjung.

2 dari 3 halaman

“Dari Semarang mau ke Jogja, penasaran aja mampir dulu mau nyobain sup ini sekalian sarapan,” ujar Ratri yang sedang menunggu antrian di luar kedai.

Kamu pun harus rela mengantri ketika datang di akhir pekan.

Lelah mengantri seporsi sup senerek bersama potongan paru kering pun akhirnya tersedia di hadapan.

Ketika Tribun Jateng mencoba, kuahnya begitu lekat dengan sensasi merica dan kaldu sapi.

Potongan dagingnya tak terlalu kecil, seukuran dua centimeter yang dipotong dadu.

Tekstur dagingnya cukup lembut, sehingga tak usah khawatir terselip di gigi.

Daun bayam, wortel dan potongan kentang pun menambah kesegarannya.

Menurut Tri, pendamping terbaik menyantap sup ini memang potongan paru kering.

Menyantapnya akan menambah gurih citarasa sup.

Mengintip ke dapur kedai ini, ternyata sup masih dimasak menggunakan tungku arang.

3 dari 3 halaman

Menurut Tri, ini yang membuat aroma dan citarasanya keluar dan dijaga sejak bertahun-tahun lalu.

Bagi wisatawan yang ingin mencobanya, sup ini tersebar di beberapa wilayah Kota Magelang.

Satu di antara yang tersohor sendiri Kedai Pak Parto yang berada di Terminal Tidar Lama, tepat di pintu masuk wisata Gunung Tidar.

Buka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, seporsi nasi dan sup senerek Magelang di sini seharga Rp 12 ribu, sedangkan tambahan paru, daging kering, atau lidah, tambah Rp 24 ribu, sedang jeroan babat iso tambah Rp 19 ribu. (Magang Tribun Jateng/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
MagelangGunung TidarTerminal Tidar Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved