Breaking News:

Banda Naira - Traveling ke Maluku Tengah Akan Semakin Mudah, Pemprov Akan Bangun Fasilitas Ini

Rata-rata jumlah pengunjung setiap bulan 200 orang dengan didominasi wisatawan asing sebanyak 150 orang.

Editor: Sinta Agustina
www.indonesia-tourism.com
Pulau Banda, Banda Naira, Maluku Tengah 

TRIBUNTRAVEL.COM - Banda Naira terdiri atas 11 pulau, tujuh pulau di antaranya dihuni 21.453 jiwa.

Daerah itu berjarak lebih kurang 125 mil laut (231,5 kilometer) dari Ambon.

Camat Banda Naira Kadir Sarilan mengatakan, Banda Naira merupakan kecamatan dengan penyumbang pala terbanyak bagi Maluku Tengah.

Pada 2013, produksi pala Maluku Tengah yang diekspor 995 ton, sekitar 40 persen disumbang Banda Naira.

Pada tahun itu, Banda Naira juga menyumbang 85 persen dari total produksi perikanan Maluku Tengah yang sebanyak 33.350,50 ton.

Potensi pariwisata juga menjanjikan.

Salah satu pegawai di Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata Banda Naira, Hasni Lahasani, mengatakan, rata-rata jumlah pengunjung setiap bulan 200 orang.

Pengunjung didominasi wisatawan asing sebanyak 150 orang.

Bertambahnya jumlah wisatawan mendorong pertumbuhan sektor lain, terutama hotel dan tempat penginapan.

Saat ini terdata ada 2 hotel, 12 penginapan, dan 29 rumah tinggal (homestay).

2 dari 3 halaman

Namun, kata Kadir, ada hambatan dalam pengembangan daerah itu, yaitu akses transportasi.

Kapal penumpang yang melayani daerah itu dari dan menuju Ambon hanya dua, yakni KM Kelimutu dan KM Tidar.

Dua kapal itu masing-masing menyinggahi Naira sekali dalam dua minggu.

Untuk penerbangan, rute Banda Neira-Ambon telah dilayani maskapai Aviastar dengan dua kali penerbangan dalam seminggu.

Namun, kapasitas penumpang maksimal yang dibawa pesawat jenis DHC 6 itu hanya 17 orang.

”Khusus untuk petani pala, mereka kesulitan memasarkan komoditas mereka. Itu karena kapal yang masuk ke sini jarang,” ujar Kadir.

Hasni juga mengatakan, ”Para wisatawan yang datang ke sini mengaku kesulitan mendapatkan transportasi dari Ambon ke Banda. Mereka harus bermalam beberapa hari di Ambon.”

Menurut Said Assagaff, Banda menjadi wilayah yang diprioritaskan dalam pembangunan dengan menitiktekankan pada aspek pariwisata.

Pemda akan membuka jalur pelayaran Ambon-Banda dengan jadwal dua kali dalam satu pekan.

Kapal yang disiapkan berkapasitas 1.500 gros ton.

3 dari 3 halaman

Pemprov juga akan membangun bandar udara baru di Banda dengan panjang landasan 1,5 kilometer.

Dengan demikian, pesawat berukuran besar bisa mendarat.

”Kami sudah menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan untuk membuka rute Denpasar-Banda. Dengan begitu, wisatawan dari Bali dengan mudah datang ke Banda,” ujar Said.

Geliat Banda Naira memang menjanjikan.

Oleh karena itu, dibutuhkan keseriusan untuk mengembangkannya.

Magnet Banda Naira yang dulunya berbuah ”petaka”, karena menjadi incaran penjajah, kini mulai bergairah dan perlahan menemukan kejayaannya di masa depan. (Kompas Cetak/Fransiskus Pati Herin)

Selanjutnya
Sumber: KOMPAS
Tags:
Banda NairaMaluku TengahDenpasar
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved