Breaking News:

Ronde Jago Salatiga - Minuman Ini Bertahan 3 Generasi, Ada Teknik 5 Cangkir Kuno untuk Penyajian

Dibandingkan ronde lain, isian di sini tidak sama. Pembeli pun bisa meminta untuk diaturkan tingkat pedas dan manis yang diinginkan

Editor: Vovo Susatio
Tribun Jateng / Shela Kusumaningtyas
Karyawan Ronde Jago Salatiga menyiapkan minuman pesanan para pembeli dengan menggunakan cangkir-cangkir antik berukuran kecil 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Shela Kusumaningtyas

TRIBUNJATENG.COM - Kedai-kedai wedang ronde menjadi pemandangan khas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga, Jawa Tengah.

Dari sekian banyak kedai, ada satu yang menjadi favorit warga, yakni Wedang Ronde Jago yang berada di Kompleks Pasar Raya 2 Salatiga.

Untuk menemukan Wedang Ronde Jago, Anda harus menuju gang di antara Polsek Kota Salatiga dan Sate Suruh.

Warung wedang ronde Jago persis di belakang warung sate suruh.

Kendaraan sebaiknya diparkir di depan ruko yang berderet di Pasar Raya.

Setelah sekitar empat meter menyusuri gang, Anda akan menjumpai kursi-kursi yang ditata berhadap-hadapan dengan meja kayu beratapkan terpal.

Selain di luar kedai, Anda juga bisa memilih tempat duduk di dalam warung.

Jika duduk di dalam warung, pengunjung bisa langsung menyaksikan penjual meracik bahan-bahan lalu menyajikan ronde ke pembeli.

Letak warung Wedang Ronde Jago yang berada di dalam gang sempit tidak menyurutkan para pembeli untuk datang kemari.


Tribun Jateng / Shela Kusumaningtyas
Tamu-tamu yang berkunjung ke Ronde Jago Salatiga meninggalkan kenang-kenangan berupa catatan kesan mereka di kertas. Kertas itu ada yang dipigura lalu dipajang di dinding Ronde Jago Salatiga
2 dari 4 halaman

Dinding warung terlihat unik karena ditempeli aneka kalender.

Ada pula hiasan ayam jago yang bertengger.

Pigura berisi foto, komentar dan tanda tangan tokoh kondang di Indonesia turut meramaikan tembok warung ini.

Beberapa nama artis dan pejabat populer pernah mampir di warung ini.

Mereka antara lain Zack Lee, Deddy Mizwar, Lenna Tan, Ruddy Salam, Olivia Jensen, Doyok, Chua Kotak dan pakar kuliner Bondan Winarno.

“Tidak ada resep khusus biar pembeli kembali lagi. Resep yang dipakai udah dibuat dari dulu. Saya sudah generasi ketiga,” ujar pemilik Wedang Ronde Jago, Jhonny Indra.

Usaha Wedang Ronde Jago dirintis kakek Jhonny Indra mulai tahun 1964.

Bisnis minuman penghangat badan ini kemudian diturunkan kepada ayah Jhonny Indra.

Kini, Jhonny Indra menjadi pelanjut warisan turun-temurun tersebut.

Usaha tersebut ia kelola bersama sang istri, lantaran tiga saudara Jhonny Indra yang lain menetap di luar kota.


Tribun Jateng / Shela Kusumaningtyas
Ronde Jago Salatiga yang disiram kuah sari kacang tanah
3 dari 4 halaman

Wedang Ronde Jago sempat tutup sementara saat terjadi kegaduhan politik melanda negara ini pada tahun 1965.

Baru pada tahun 1968, Ronde Jago kembali melayani pembelinya.

Cikal bakal nama Jago diperoleh dari para pelanggan.

Dulu, usaha yang digeluti sang kakek tidak hanya menjajakan wedang ronde tetapi juga menjual Jamu Jago.

Pelanggan pun menyebut ronde itu dengan nama Ronde Jago.

Hingga sekarang, nama tersebut terus dipakai karena masyarakat sudah familiar dengan julukan ini.

“Dibandingkan ronde lain, isian di sini tidak sama. Pembeli pun bisa meminta untuk diaturkan tingkat pedas dan manis yang diinginkan. Ekstrak jahe tidak menyatu kalau di sini. Takarannya segitu aja kalau yang lain,” beber Jhonny.

Warung ini masih mempertahankan peralatan tempo dulu dalam penyajiannya.

Misalnya cangkir-cangkir kuno yang terbuat dari alumunium.

Cangkir-cangkir ini digunakan untuk mempermudah penjual menyuguhkan ronde kepada pembeli.

4 dari 4 halaman

Tangan penjual dengan cekatan menggenggam lima cangkir dalam satu cengkeraman.

Tangan yang lain bertugas memasukkan bahan-bahan ronde ke dalam cangkir-cangkir yang posisinya ditangkupkan.

Isian yang berada di cangkir selanjutnya dipindah ke mangkuk-mangkuk kecil.

Kemudian, wedang jahe panas dituangkan ke dalam mangkuk.

Menurut Jhonny, cara ini diyakini lebih cepat prosesnya dibanding jika harus menuang satu-satu bahan langsung ke dalam mangkuk.

Ada dua menu ronde sekoteng yang bisa dipesan pembeli Wedang Ronde Jago, yakni ronde sekoteng dan ronde sekoteng campur kacang tanah.

Isian dasar dua jenis ronde ini sama yakni jahe, gula, ronde besar isi kacang, ronde kecil, sagu delima, kolang kaling, kacang, agar-agar hijau, agar rumput laut, tangkweh, dan manisan jeruk.

Pembedanya adalah ronde biasa disiram wedang jahe, sementara ronde kacang tanah diguyur wedang yang terbuat dari sari kacang tanah.

Oh ya, tangkweh merupakan manisan dari buah beligo.

Inilah yang menambah keunikan ronde Jago.

Saat menyeruput kuah ronde ini, rasa hangat menjalar di tenggorokan.

Daripada Anda penasaran, lebih baik segera jalan-jalan ke Salatiga dan mencicipi ronde ini. (*)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Ronde Jago SalatigaDeddy MizwarDoyokBondan Winarno
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved