TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang Uber di London, Inggris, harus bayar 102 poundsterling atau setara Rp 1,97 juta untuk pulang ke rumah.
Padahal, jarak dari tempat penjemputan ke rumahnya hanya sekitar enam kilometer.
Biasanya, ia hanya perlu membayar 15 poundsterling atau sekitar Rp 290 ribu.
Setelah ditelisik, ternyata sang sopir berbuat curang.
Si penumpang dibawa keliling kota terlebih dahulu sebelum diantar ke rumah.
Jarak tempuhnya mencapai 32 kilometer atau lebih dari lima kali jarak tempuh seharusnya.
Penipuan ini terjadi karena ada kesempatan, seperti dikutip TribunTravel.com dari Kompas.com.
Sang sopir memanfaatkan kondisi si penumpang yang memesan Uber dalam keadaan setengah mabuk.
Si penumpang yang tak berdaya kemudian terlelap dan baru benar-benar sadar keesokan paginya.
Pasca-mengecek kredit pembayaran Uber, ia terbelalak dan berang karena merasa ditipu.
Buru-buru ia membagi screenshot rute perjalanannya ke Twitter.
Kicauan itu kemudian ramai diperbincangkan hingga akhirnya Uber pun bersedia bertanggung jawab.
Sebagaimana dilaporkan BGR, Sabtu (2/4/2016), layanan transportasi berbasis aplikasi tersebut mengembalikan duit si penumpang yang sebelumnya telah dipotong via kredit.
Uber juga mengatakan, bakal menginvestigasi dan menindaklanjuti sopir-sopir tak bertanggung jawab.
Kejadian seperti ini sebenarnya bukanlah yang pertama.
Sebulan lalu, peristiwa serupa dialami penumpang Uber di Washington DC, AS.
Si penumpang tertidur dan harus bayar 171 dolar AS atau setara Rp 2,2 juta untuk jarak tempuh 114 kilometer.
Padahal, jarak tempuh ke rumahnya tak sampai dua kilometer.