Breaking News:

Dahsyat! Gumpalan Sebening Kristal Ditemukan di Pluto, Mungkinkan Ada Awan di Sana?

Sebuah penelitian yang berhasil diambil dari pesawat luar angkasa New Horizons menyebutkan jika Pluto tak hanya berkabut.

cantechletter.com
Pluto 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penelitian yang berhasil diambil dari pesawat luar angkasa New Horizons menyebutkan jika Pluto tak hanya berkabut namun juga memiliki awan.

Sebelum mengumumkan hal ini, New Horizons juga telah menemukan kabut di atmosfer tipis Pluto.

Hal ini ditemukan dengan ketinggian 120 mil dan dipisahkan menjadi setidaknya 24 lapisan yang berbeda.

“Tetapi kabut bukanlah awan,” kata S. Alan Stern, peneliti utama New Horizons.

Stern menjelaskan, kabut akan menyebar dan tidak memblokir sinar Matahari.

Jika kita berdiri di permukaan Pluto dan melihat ke atas, kabut hanya akan menyaring sekitar dua persen cahaya Matahari.

Sebaliknya, awan akan memblokir sinar Matahari sehingga tak terlihat dari permukaan.

Gambar sejernih kristal yang diambil New Horizons selama misinya pada bulan Juli 2015 menunjukkan, Pluto hampir seluruhnya bebas awan.

Akan tetapi, pengamatan teliti gambar beresolusi tinggi mengungkap keberadaan tujuh objek cerah yang menyerupai awan melayang di atas permukaan Pluto.

Ketujuh objek itu memiliki ukuran yang hampir mirip dan terjadi menjelang fajar atau senja.

2 dari 3 halaman

Diperkirakan, itulah waktu-waktu terbaik terbentuknya awan di Pluto.

Meski demikian Stern mengatakan, sulit untuk memastikannya.

“Kami tidak melihat tumpukan atau gerombolan awan. Kami hanya melihat awan individual,” ujarnya.

Ia melanjutkan, "Jika ada awan, itu berarti cuaca di Pluto bahkan lebih kompleks daripada yang kita bayangkan."

Bukan hanya itu, data New Horizons juga menunjukkan, daerah terang (seperti wilayah besar berbentuk hati) di Pluto merupakan wilayah yang paling reflektif di tata surya.

"Kecerahan itu menunjukkan aktivitas permukaan," kata Bonnie Buratti, tim ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena.

New Horizons telah menyelesaikan pengiriman seluruh data yang berhasil dikumpulkan ketika meneliti pluto kepada ilmuwan Bumi pada 23 oktober lalu.

Kini pesawat luar angkasa tersebut berada sekitar 5,5 miliar kilometer dari Bumi dan 540 juta kilometer di sebelah luar Pluto.

New Horizons bergerak menjauhi matahari dengan kecepatan sekitar 14 kilometer/detik, menuju objek penelitian selanjutnya: 2014 MU69, objek mungil di Sabuk Kuiper yang berjarak 1,6 miliar kilometer dari Pluto.

Diperkirakan, New Horizons akan sampai di 2014 MU69 pada tahun 2019 mendatang.

3 dari 3 halaman

(Kompas.com/Yunanto Wiji Utomo)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
PlutoNew Horizonsmatahari
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved