Breaking News:

Laporan Dari Taiwan

Indonesia Raya Mengalun di Pelosok Taiwan, Kue Mochi Penuh Kenangan di Long Yun Farm

Mata mengerjap menahan air mata yang nyaris tumpah, terharu menyanyikan Indonesia Raya di pelosok negeri asing, ribuan kilometer dari Tanah Air

Penulis: Vovo Susatio
Editor: Vovo Susatio
Tribun Travel / Vovo Susatio
Jurnalis Indonesia turut serta membuat kue mochi di Long Yun Leisure Farm, Desa Jhonghe, Kota Jhuci, Chiyai County, selatan Taiwan, Rabu (7/9/2016) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Travel, Vovo Susatio
TRIBUNTRAVEL.COM -- Aplikasi cuaca di telepon seluler menunjukkan suhu udara anjlok hingga ke bawah 20 derajat Celcius.

Hampir semua orang yang berkumpul di restoran kayu Long Yun Leisure Farm mengenakan jaket.

Scarf pembungkus leher, t-shirt tipis dan celana jins menjadi andalan saya untuk melawan dingin yang menusuk tulang.

Baca : Padang Rumput Si Sapi Terbang Mirip Lapangan Golf, Kambing Gemuknya Hanya untuk Wisatawan

Sewaktu persiapan berangkat ke Taiwan, saya terlanjur mengeluarkan jaket dari daftar packing ransel ketika membaca negeri yang juga dikenal dengan nama Formosa itu sedang memasuki masa musim panas.

Saya tak menyangka perjalanan 10 jurnalis Indonesia yang mendapat undangan dari Taiwan Leisure Farm Development Association (TLFDA) pada hari Rabu (7/9/2016) malam, singgah ke daerah dataran tinggi, lokasi Long Yun Leisure Farm.


Tribun Travel / Vovo Susatio
Pemandangan lembah di bawah Long Yun Leisure Farm, Taiwan, Rabu (7/9/2016)

Rumah pertanian yang menjadi tujuan agro wisata ini terletak di Desa Jhonghe, Kota Jhuci, Chiyai County, selatan Taiwan.

Dalam perjalanan ke Long Yun Leisure Farm yang berjarak sekitar dua jam bermobil dari Tenway Eco Leisure Farm, kami melintasi kawasan Alishan National Scenic Area.

Daerah penghasil teh yang sangat indah ini merupakan kawasan pegunungan terkenal di Taiwan.

Baca : Sapi Flying Cow Ranch Lebih Tergiur Rumput Kering, Susu Si Coklat Lebih Mahal

2 dari 4 halaman

Ketika berhenti di semacam rest area, Calem, Sekretaris TLFDA yang memandu perjalanan kami di daerah-daerah pertanian Taiwan menyampaikan keistimewaan Alishan atau Gunung Ali.

"Di Alishan ini ada dua ikon terkenal, kereta api dan masyarakat setempat yang disebut komunitas Tsou," ujar Calem sembari menunjukkan sebuah lokomotif yang sudah menjadi monumen dan gambar kartun masyarakat adat Tsou di samping bangunan rest area.

Saat ini jalur kereta api di Alishan ada yang sedang memasuki masa perbaikan setelah rusak terkena amukan angin topan beberapa waktu lalu.


Tribun Travel / Vovo Susatio
Rumah tradisional Taiwan yang dihuni Jayden, pemilik Long Yun Leisure Farm, Taiwan. Rumah ini terletak tidak jauh dari penginapan pertanian yang terletak di daerah Desa Jhonghe, Kota Jhuci, Chiyai County, selatan Taiwan

Kami akhirnya tiba di daerah pegunungan, tempat Long Yun Leisure Farm berada.

Malam itu pemilik Long Yun Leisure Farm, Jayden mengajak membuat kue mochi sebelum beranjak tidur ke cottage rumah pertanian yang sederhana tapi apik ini.

Kami sempat bertanya-tanya, apa istimewanya mochi ala Taiwan dibanding kue mochi Jepang.

Jayden ini adalah sosok eksentrik.

Pria setengah baya bertubuh kurus, tapi tegap dan cekatan, itu melayani kami sejak bus tiba di rumah pertaniannya.

Baca : Roti Bawang Tenway Eco Leisure Farm Ludes, Sesudah Makan Diajak Melihat Kandang Ayam

Kami tak menyangka orang yang mengangkut tas dari bus ke mobil pikap adalah pemilik Long Yun Leisure Farm yang lahannya mencakup area sekitar 400 hektar.

3 dari 4 halaman

Tapi Jayden seperti tak peduli soal segala statusnya sebagai miliuner.

Dia selalu terlihat sibuk, turun tangan langsung mengurus Long Yun Leisure Farm, mulai dari memeriksa kebun, kebutuhan para tamu di cottage, menyuguhkan penganan restoran sampai ke urusan mengangkat tas tamu ke bus.

Rumah pertanian ini memang hanya diurus beberapa orang saja, termasuk Jayden.


Tribun Travel / Vovo Susatio
Jayden (kaos putih paling kiri), pemilik Long Yun Leisure Farm Taiwan mengajak jurnalis Indonesia dan karyawan rumah pertaniannya untuk membuat kue mochi, Rabu (7/9/2016) malam

Jayden terlihat tak ada beban mengendarai motor matik, mengemudikan pickup butut mondar mandir di area pertanian, lalu mendadak berganti ke Mercedes Benz A Class hatchback kinclong miliknya ketika harus segera turun ke desa bawah.

Dan Rabu (7/9/2016) malam itu, Jayden kembali menunjukkan dia bukan miliuner biasa.

Dalam balutan jaket dan celana jins sederhana, ayah dua anak itu memimpin kami menumbuk nasi ketan hingga lembut.

Prosesinya, nasi dimasukkan ke semacam lumpang kayu berukuran besar lalu ditumbuk menggunakan alu dari kayu.

Nah, Jayden ini mengajak kami menumbuk nasi ketan berpasang-pasangan.

Serunya, tumbukan alu ke lumpang diminta sekuatnya sembari berteriak senyaring mungkin.

"Kata Jayden, kalau kita bisa menumbuk ketan sampai lantai bawah ambruk, kita akan ditraktir jalan-jalan ke peternakan ini gratis," ujar Calem menerjemahkan tantangan Jayden.

4 dari 4 halaman

Malam dingin itu pun riuh oleh suara alu, lesung, tawa dan teriakan para jurnalis Indonesia berpadu dengan karyawan Long Yun Leisure Farm.

Setelah nasi ketan lembut, staf peternakan menyiapkan bubuk kacang bercampur gula.

Nasi ketan lembut, mirip jeli kental, digulingkan di atas bubuk kacang sebelum disantap.

Jayden dan staf bernyanyi, lagu berbahasa Taiwan, untuk menyemarakkan suasana.

Kami pun ingin untuk turut menyanyi, hanya saja lagu apa?

Saya mengusulkan kami menyanyikan Indonesia Raya mengingat keadaan kami sebagai jurnalis dari Tanah Air yang sedang bertandang ke negeri orang.

Teman-teman sepakat, membuat barisan memanjang, sikap tubuh tegap lalu melantunlah Indonesia Raya.

Lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman itu kami nyanyikan dengan sepenuh hati, sikap khidmat penuh penghormatan pada negeri tercinta, Indonesia.

Jayden, Calem, para staf Long Yun Leisure Farm tertegun dan segera mengambil sikap penuh hormat.

Suara 10 jurnalis Indonesia tak berapa bagus, tapi semangat Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan sungguh-sungguh terasa menghangatkan udara yang semakin menurun ke belasan derajat Celcius.

Kami usai menyanyi, mata mengerjap menahan air mata yang nyaris tumpah, terharu menyanyikan Indonesia Raya di pelosok negeri asing, ribuan kilometer dari Tanah Air tercinta.

Belakangan ketika Calem membawa kami singgah berbelanja di Kota Yilan, seorang jurnalis dalam rombongan menolak ketika diajak membeli kue mochi.

"Makan kue mochi buatan sendiri di tempat Jayden lalu ditutup Indonesia Raya itu tak tergantikan," ujarnya tegas. (*)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Seleb
Tags:
Long Yun Leisure FarmTaiwan Leisure Farm Development AssociationFormosaAlishan National Scenic AreaIndonesia Raya
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved