Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Iduladha identik dengan limpahan daging kambing yang diolah jadi sate alias daging yang ditusuk di sebilah bambu lantas dibakar.
Nah, pernah nggak kepikiran di mana sih tusuk sate dibuat?
Ternyata, tusuk sate ini berasal dari desa-desa di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saban harinya, masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Kalibagor memproduksi tusuk sate alias sujen.
Pembuatannya masih menggunakan cara tradisional alias manual.
Beruntung, bambu yang digunakan sebagai bahan baku, mudah ditemukan di daerah ini.
Bambu tersebut kemudian dipotong dengan ukuran 24 sentimeter dan diiris tipis-tipis serta diruncingkan bagian ujungnya.
Dalam satu jam, mereka bisa membuat 100-150 tusuk sate kambing, sedangkan untuk tusuk sate ayam, proses pembuatannya lebih lama.
Satu batang bambu bisa menghasilkan 5 ribu hingga 6 ribu tusuk sate.
Untuk seribu tusuk sate dihargai Rp 20 ribu.

kalibagor.desa.id
Dalam sehari, warga di sini bisa membuat 100 ribu tusuk sate untuk mengakomodir kebutuhan pedagang yang membutuhkan tusuk sate.
Jelang hari Iduladha, jumlah produksi semakin meningkat seiring dengan banyaknya order.
Malahan bisa hingga dua kali lipat.
Meski berskala rumahan, namun produksi usaha ini sudah sampai ke luar kota, lho.
Sebut saja Jakarta, Semarang, hingga luar Jawa.
Nah, sudah tahu kan di mana tusuk sate ini dibuat, guys?
