Breaking News:

Tanah Toraja - Bukan Dikubur, Beginilah Proses Pemakaman Jenazah Bayi di Sini

Bila yang meninggal orang dewasa biasanya akan dimakamkan di gua, batu, atau tebing. Bagaimana bila masih bayi?

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Obyek wisata Baby Grave Kambira di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (18/11/2014). Di sini jenazah bayi dimakamkan dalam pohon Taraa . Bayi yang meninggal dan dimakamkan di pohon ini syaratnya berusia di bawah 6 bulan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia punya berbagai tradisi unik yang sanggup membuat kita kagum sekaligus bulu kuduk merinding.

Satu di antaranya adalah upacara pemakaman jenazah di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Utara.

Masyarakat di sana punya tradisi sendiri setelah seseorang meninggal.

Bila yang meninggal adalah orang dewasa biasanya akan dimakamkan di gua, batu, atau tebing dengan dibuat lubang untuk menempatkan peti jenazah.

Lantas bagaimana jika yang meninggal masih bayi?

Bukan di gua, tebing, batu, atau tanah melainkan di sebuah pohon Taraa', namanya Baby Grave Kambira.

Tempat inilah yang jadi kuburan bagi jenazah bayi.

Bayi yang meninggal dan dimakamkan di pohon ini syaratnya berusia di bawah 6 bulan, belum tumbuh gigi susu, belum bisa jalan, dan masih menyusui.

Pemakaman bayi pada sebatang pohon ini dalam bahasa Toraja disebut Passilliran dan hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja yang menganut Aluk Todolo (kepercayaan terhadap leluhur).

Pemakaman bayi pun tergantung dengan strata sosial sang orangtua.

2 dari 3 halaman

Bila anak bangsawan, maka makamnya ada di bagian atas.

Pun sebaliknya.

Kenapa harus dimakamkan di pohon Taraa', bukan pohon lain?

Pohon taraa' sengaja dipilih sebagai tempat menguburkan bayi karena memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu (ASI).


KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA

Dengan menguburkan bayi di pohon Taraa', orang Toraja menganggap bayi tersebut dikembalikan ke rahim ibunya.

Lantas bagaimana proses pemakamannya?

Dikutip dari Kompas.com, pohon Taraa' dilubangi dengan diameter seukuran bayi.

Jenazah bayi diletakkan dalam lubang pohon tanpa dibungkus.

Selanjutnya, lubang ini ditutup dengan menggunakan ijuk.

Terlihat di batang pohon Taraa' beberapa lubang yang sudah dilapisi ijuk tersusun rapi.

3 dari 3 halaman

Tak ada bau yang tercium dari lubang pohon tersebut.

Hanya desiran pohon bambu terasa menyejukkan tubuh pada siang hari yang terik itu.

Untuk mencapai lokasi pemakaman, wisatawan akan diajak berjalan kaki menuruni anak tangga yang tak jauh dari lokasi pintu masuk Baby Grave Kambira.

Dengan membayar tarif masuk sebesar Rp 10 ribu, kamu harus langkahkan kaki menuruni anak tangga, memasuki hutan bambu yang rindang.

Seusai mengunjungi Baby Grave Kambira, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Toraja ya.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Tana TorajaToraja UtaraSulawesi SelatanBaby Grave Kambira Cucuru Bayao Baje Canggoreng Pantai Mattirotasi Pulau Lanjukang Pantai Barombong Pulau Dutungan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved