Breaking News:

Bromo Marathon 2016 - Saking Terjalnya, Jalur Lari Lomba Ini Bikin Peserta Menggila

Pelaksanaan Bromo Marathon 2016 di Desa Tosari, Pasuruan, Minggu (4/9/2016) berhasil membuat para peserta dari 31 negara menggila.

Editor: Sri Juliati
Surya/Galih Lintartika
Peserta Bromo Marathon 2016 saat melintas di Dengklek, Tosari, Pasuruan, Minggu (4/9/2016). 

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

TRIBUNTRAVEL.COM - Pelaksanaan Bromo Marathon 2016 di Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (4/9/2016) berhasil membuat para peserta dari 31 negara menggila.

Mereka harus menghadapi jalur lari yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini jalur lari sengaja dibuat lebih ekstrem.

Seorang peserta Bromo Marathon 2016, Bonita mengatakan, jalur lari tahun ini lebih menantang.

Ia mengaku sudah mengikuti event ini sejak dua tahun terakhir.

Ia pun turun di marathon 10 Km.

"Super gila tahun ini, keren treknya. Peserta disuguhkan dengan pemandangan yang sangat apik, tapi ya peserta dipaksa untuk kerja ekstra," kata pelari asal Surabaya ini.

Dia menjelaskan, trek yang dilalui membuat pelari lebih mudah lelah.

Di 6 Km pertama, peserta disuguhi dengan trek turunan.

2 dari 3 halaman

Nah, di 4 Km berikutnya, peserta dipaksa lari dengan trek tanjakan super tinggi dan terjal.

Tingkat kemiringannya pun luar biasa.

"Keren deh, tadi saya sendiri sempat tidak kuat karena sangat berat di trek terakhir. Biasanya yang berat itu di awal dan akhirnya itu ringan, tapi ini di balik," kata dia.

Walker, pelari asal Selandia Baru mengatakan hal serupa.

Pria yang turun di kelas marathon 21 Km ini dipaksa berhenti berulang kali untuk sekadar melepas lelah.

"Tanjakannya membuat saya cepat lelah, akibatnya gagal mencapai finish sesuai target yang saya buat," kata dia.

Meski demikian, kata Walker, kelelahan ini terbayar dengan pemandangan alam yang super indah.

Ia mengaku baru kali ini menikmati keindahan Bromo dari sisi lainnya.

"Sungguh indah dan keren. Tahun depan saya pastikan untuk ikut dalam kejuaran ini lagi," ujar dia.

Bupati Pasuruan, Isyad Yusuf membuka Bromo Marathon 2016 sekitar pukul 07.00 WIB.

3 dari 3 halaman

Suara tembakan ke udara menandakan event lari internasional ini dibuka.

Rombongan pertama, ratusan pelari yang turun di kelas marathon 42 Km diberangkatkan, disusul kelas marathon 21 Km, dan ditutup peserta yang turun di kelas marathon 10 Km.

Irsyad Yusuf menjelaskan, jalur lari tahun ini sengaja dibuat berbeda.

Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan berbeda bagi para peserta Bromo Marathon 2016.


Surya/Galih Lintartika

"Yang jelas kami ingin eksplore semaksimal mungkin potensi wisata di Pasuruan. Saya berharap semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pasuruan," kata dia.

Ketua Panitia Bromo Marathon, Dedi Kurniawan mengatakan, even ini diikuti kurang lebih 31 negara di dunia dengan jumlah peserta mencapai sekitar 1.200 orang.

Mulai dari Singapura, Jerman, Malaysia, Prancis, dan lainnya.

Dedi menambahkan, dalam even ini, tak hanya promosi tentang pesona wisata Pasuruan semata yang terus digeber.

Menurutnya, sedikit dana dari pelaksanaan even ini yang nantinya disumbangkan pada dunia pendidikan di Indonesia.

"Entah itu nanti disumbangkan ke sekolah terpencil, pembangunan sekolah, kelas atau lainnya. Yang jelas, kami juga melakukan bakti sosial," katanya.

Selanjutnya
Sumber: Surya
Tags:
Bromo Marathon 2016PasuruanJawa TimurSurabayaSelandia Baru Petis Taman Harmoni
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved