Breaking News:

Kuliner Minang - Lamak Bana! Isian Batang Bambu Ini Bisa Dimakan

Sumatera Barat seakan tidak ada habis-habisnya jika dieksplor, termasuk kuliner tradisional Minang.

KOMPAS.COM/MASRIADI
Beras ketan yang telah dimasukkan ke dalam bambu untuk membuat lemang yang dikenal Lemang Wak Leh di Dusun Blang Rayeuk, Desa Tempok Tengeuh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/6/2016). 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Sumatera Barat seakan tidak ada habis-habisnya jika dieksplor, termasuk kuliner tradisional Minang.

Satu di antara hidangan yang wajib dicicipi adalah lamang.

Berbahan dasar beras ketan dan santan kelapa, lamang dimasak dengan menggunakan batang bambu sebagai wadahnya.

Meskipun terbilang makanan sederhana, namun saat memasaknya tidak boleh sembarangan.

Adonan beras ketan dan santan dimasukkan ke dalam batang bambu yang sebelumnya sudah dibersihkan.

Batang bambu tersebut kemudian dipanggang di atas bara api yang tidak terlalu besar.

Memanggangnya pun tidak sebentar, beberapa kali batang bambu harus dibolak-balik agar adonan ketan tidak gosong.

Setelah matang, batang bambu kemudian dibelah menjadi dua dan terciumlah aroma lamang yang khas dari dalam batang bambu.

Lamang dapat dimakan langsung tanpa campuran apa-apa, atau bisa juga dimakan dengan tapai (campuran ketan hitam dan air gula aren), pisang goreng, dan durian.

2 dari 2 halaman

Lamang bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional di Sumatera Barat, di antaranya Pasar Raya Padang, Pasar Atas Bukittinggi, Pasar Solok, dan sebagainya.

Jangan khawatir, di Jakarta pun ada yang menjual kudapan ini.

Di antaranya ada di Pasar Jatinegara dan pelataran Masjid Sunda Kelapa.

Soal rasa tidak perlu khawatir, gurih dan nikmat, cocok dimakan saat sore hari.

Selanjutnya
Tags:
Sumatera Baratpasar raya padangpasar atas bukittinggiJakarta Sate Taichan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved