Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ayesha Ayu Agustien
TRIBUNTRAVEL.COM - Hutan jati di daerah Blora, Jawa Tengah, dikenal sebagai tempat yang agak angker menurut beberapa orang.
Hutan ini bernama Alas Bonggan.
Dilansir dari Tribunnews.com, pernah ada kejadian yang cukup aneh beberapa tahun silam.
Tepatnya pada tahun 2012 lalu, ada sebuah kejadian mistis yang menimpa bus dan truk.
Kedua kendaraan tersebut tiba-tiba ada di tengah hutan jati.
Hutan ini berada di daerah Blora, Jawa Tengah.
Baca Juga: Mitos Tempat Wisata - Jangan Bawa Pacar ke Sini, Hubunganmu Nggak Akan Langgeng
Menurut Tribunnews.com, kedua kendaraan itu awalnya ada di jalur Pantura.
Untuk menghindari macet, sopir lalu berinisiatif untuk mencari jalur alternatif.
Dia merasa berada di jalan Pantura meski mengambil jalan alternatif.
Ehh ternyata itu hanya perasan sopir saja.
Soalnya dia malah mengarah ke Kabupaten Blora dan masuk ke area hutan jati.
Sopir dan kernet bus baru menyadari posisi mereka setelah mesin tiba-tiba mati.
Mereka mengira masih ada di jalan raya ehh malah ada di tengah hutan jati yang gelap.
Selain itu ada suara benturan yang terdengar.
Baca Juga: Jembatan Cinta Pulang Tidung - Mitosnya, Kaum Jomblo yang Loncat di Sini Bakal Dapat Pacar
Semenjak peristiwa ini beberapa orang mencurigai adanya mesin waktu di wilayah hutan jati ini.
Nggak cuma itu aja lho, guys.
Dilansir dari Tribunnews.com, kejadian ini diprediksi tidak ada sama sekali kaitannya dengan hal-hal yang berbau mistis.
Ahli Parapsikologi mengatakan hal itu hanyalah halusinasi dari sopir bus saja karena sedang lelah.
Ada juga cerita mengenai pakaian anak yang digantung di pohon.
Hal ini disampaikan oleh masyarakat setempat.
Tidak ada yang tahu pemilik pakaian itu.
Menurut warga setempat, mereka sering melihat orang tak dikenal masuk ke kawasan hutan ini.
Tidak ada yang tahu tujuan mereka datang ke sini.
Hanya saja masyarakat di dekat hutan ini curiga bahwa pakaian yang tergantung itu sengaja dipasang oleh orang-orang yang datang ke hutan.
Di Tengah Rimba Hutan Lumut Ini, Siap-siap Ketemu Penampakan Aneh
Kamu suka mendaki gunung, guys?
Di setiap gunung tentu ada hal-hal yang mistis.
Tidak perlu takut guys.
Penampakan di sini bukan hantu atau sejenisnya.
Kisah ini dibagikan oleh seorang pendaki dengan akun Instagram @baratdaya_.
Pemilik akun @baratdaya_ membagikan sebuah foto pada Selasa (16/08/2016).
Foto dengan lebih dari 6,7 ribu like ini diambil saat mendaki Gunung Singgalang.
Gunung ini terletak di ini di Sumatera Barat.
Baca Juga: Video Wisata Riau - Yuk, Berfoto di Cermin Permaisuri Istana Siak, Ada Mitos Bisa Semakin Cantik
Ketinggian Gunung Singgalang sekitar 2.887 Mdpl.
Banyak yang menyebut, gunung ini sangat mirip Gunung Merbabu di Jawa Tengah.
Gunung Singgalang saat ini sudah tidak aktif dan mempunyai telaga di puncaknya.
Telaga tersebut dinamai Telaga Dewi dan merupakan bekas kawah.
Gunung terdiri dari kawasan hutan yang lembab serta memiliki kandungan air yang banyak.
Kawasan ini memang seperti gunung lainya belum terjamah manusia sehingga kawasannya masih alami .
Menurut akun @baratdaya_, ada hal yang cukup menarik dan membingungkan baginya.

Instagram/Baratdaya_
Gunung Singgalang
Baginya itu luar biasa karena bisa melihat keadaan gunung seperti sebuah rimba gelap yang berlumut.
Selain itu ada tanda petunjuk merah putih menuju puncak gunung.
Tanda petunjuk merah putih menandakan bahwa Gunung Singgalang milik Indonesia.
Mungkin bagi sebagian orang bertanya-tanya atau tidak peduli.
Namun, sebenarnya tanda itulah pembeda antara Indonesia dengan bangsa lainnya.
Jiwa saling membantu seperti seorang traveler itulah sifat manusia Indonesia yang asli.
Beragam Satwa, Hutan Hujan, Hingga Air Terjun Bisa Kamu Temukan di Sini
Traveling di Taman Nasional Ujung Kulon harus juga menyempatkan berkunjung ke Pulau Peucang.
Pulau ini berada di selat Panaitan Pandeglang Banten.
Ada berbagai macam destinasi menarik di pulau ini, di antaranya berbagai satwa khas ujung kulon, hutan hujan tropis, pantai indah, hingga air terjun.
Bebagai satwa seperti Rusa, Banteng Jawa, Merak Hijau, Lutung, Kijang, Babi Hutan serta Biawak dengan mudah bisa kamu ditemukan di pulau ini lho.
Hutan hujan tropis dataran rendah dengan berbagai flora seperti merbau, palahlar hingga bungur menghiasi setiap sudut hutan.
Pantai indah dengan pasir putih dan air hijau kebiruan begitu menarik.
Kamu bisa berenang, snorkling, memancing, dan diving di pantai indah tersebut.
Di pulau ini, juga terdapat air terjun yang dikenal dengan Citerjun.
Air terjun Citerjun sangat sayang dilewatkan saat berada di pulau ini.
Karang Copong jadi tempat yang paling menarik dan letaknya di utara pulau.
Destinasi tersebut merupakan sebuah karang besar yang berlubang dan sudah mati.
Tempat inilah yang sering digunakan untuk diving ataupun memancing.
Dua kilometer dari Pulau Peucang, terdapat padang Ciadon.
Traveler dapat melihat kawanan banteng berkumpul di sana.
Untuk sampai ke Pulau Peucang, kamu harus menuju Kecamatan Sumur dulu.
Jarak tempat tersebut sekitar 8 jam dari Jakarta.
Dari dermaga di Kecamatan Sumur, kamu harus naik kapal untuk menuju ke sana.
Tarif perahu mulai dari Rp 3,5 juta untuk dua hari dan bisa mengangkut 30 orang.
Di Pulau Peuceang, juga terdapat penginapan mulai dari harga Rp 450 ribuan lho.
Sebaiknya, traveling beramai-ramai supaya lebih murah ya guys.
So, ajak teman-temanmu untuk traveling di Pulau Peuceang.
Lengkapi Foto Liburanmu Dengan Camping di Hutan Pinus Bogor
Weekend telah tiba, jalan-jalan ke Sentul yuk biar weekend-mu nggak garing.
Gunung Pancar adalah satu di antara beberapa destinasi yang bisa kamu kunjungi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Selain dikenal dengan hutan pinusnya, Gunung Pancar pun nggak terlalu jauh dari Jakarta.
Dengan dua jam perjalanan kamu udah sampai di tempat kece ini lho guys.
Suasana yang teduh dan nayaman akan kamu rasakan saat pertama kali menginjakkan kai di tempat ini.
Terletak di ketinggian 300-800 mdpl, Gunung Pancar memiliki rata-rata suhu udara 24 - 33 derajat celcius.
So, sambil menikmati bekal yang kamu bawa dari rumah, kamu juga bisa menghirup udara segar pegunungan.
Untuk urusan foto, Gunung Pancar punya banyak spot instagenic yang bisa kamu jadikan latar fotomu.
Selain itu, di tempat ini kamu juga bisa berkemah, bersepeda, ataupun berkuda.
Tarif masuknya juga nggak mahal kok, cuma Rp 2 ribu aja.
Instagrammer, siap untuk berfoto ria di hutan pinus Gunung Pancar?
Wisata di Rumah Hobit Wajib Gunakan Bahasa Jawa Krama
Jika kamu melintas atau berkunjung ke Purbalingga, Jawa Tengah, sempatkan datang ke Desa Wisata Serang di Kecamatan Karangreja guys.
Tak jauh berbeda dengan di Bandung, di desa ini kamu tak hanya dapat menikmati keindahan alam tetapi juga bisa berkunjung ke Kampung Kurcaci.
Berada di kaki Gunung Slamet, tepatnya di ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kampung Kurcaci berudara sejuk.

Foto-foto: Dinbudparpora Purbalingga
Tempat seluas 3,5 hektar ini dikelilingi hutan damar yang berumur puluhan tahun.
Tak seperti namanya, kampung ini tak dihuni penduduk bertubuh mungil layaknya Desa Shire di film fiksi Lord Of The Ring atau The Hobbit.
“Awalnya, kami menyiapkan sekolah alam bagi anak-anak desa. Untuk menarik minat mereka, kami membuat semacam rumah kurcaci. Ternyata, anak-anak sangat tertarik. Bahkan, ada wisatawan yang datang dan mengunggah foto-foto mereka selama di sini ke media sosial. Akhirnya, Kampung Kurcaci ramai dikunjungi wisatawan,” ujar Edi Susanto, pengelola Rumah Kurcaci, dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Jumat (12/8/2016).
Nama Kampung Kurcaci dipilih lantaran filosofi yang ingin dibagikan.
Yakni, manusia sejatinya merupakan makluk kecil dibanding alam.
Hal ini pun bisa dirasakan ketika wisatawan berada di antara pohon damar yang rindang dan menjulang tinggi di kawasan tersebut.
Wisatawan pun akan terlihat kecil layaknya kurcaci yang memiliki keterbatasan.
“Lewat filosofi itu, kami ingin mengajak wisatawan yang datang ke Kampung Kurcaci agar introspeksi dan menyadari untuk saling menghormati, bersyukur, serta berbagi,” imbuhnya.
Kusin, pemandu wisata di Kampung Kurcaci mengatakan, ada beberapa wahana yang bisa dinikmati wisatawan.
Di antaranya, air terjun Tarung, Curug Lawang, Rumah Kurcaci, arena bermain tradisional, panggung kurcaci, camping ground, pendakian Gunung Kelir, perpustakaan alam, juga rumah pohon.
Di tempat ini, wisatawan juga wajib menggunakan bahasa Jawa Krama.
Di samping loket masuk terpampang tulisan "Anda memasuki kawasan berbahasa Jawa Krama. Monggo guneman ngagem basa Jawi Krama (Mari berbincang menggunakan bahasa Jawa Krama),".
"Kami ingin menjadikan Kampung Kurcaci juga sebagai tempat belajar Bahasa Jawa Krama yang sudah mulai ditinggalkan anak-anak muda," ucap Sarah, penjaga loket Kampung Kurcaci.
Untuk masuk Kampung Kurcaci, wisatawan cukup membeli tiket seharga Rp 5.000 per orang.
Sementara, biaya parkir sepeda motor dipatok Rp 2.000.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno. mengatakan, Kampung Kurcaci berada di area milik PT Perhutani.
"Pengelola dalam kapasitas sebagai masyarakat anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) tengah menyiapkan kerjasama dengan Perhutani. Kami berharap, Perhutani memberi kemudahan dalam pengelolaan karena prinsipnya, masyarakat tidak merusak tanaman hutan utama berupa pohon damar," kata Prayitno.