Laporan Fotografer Tribun Pekanbaru, Theo Rizky
TRIBUNTRAVEL, SIAK - Istana Asserayah Hasyimiyah Siak, atau yang lebih dikenal dengan Istana Siak di Kampung Dalam, Siak, Riau memiliki daya tarik yang akan membuat para pengunjung betah berlama-lama di istana ini.
Para pengunjung silih berganti berdatangan penasaran melihat berbagai benda sejarah peninggalan sang sultan.

TribunPekanbaru/TheoRizky
Istana Asserayah Hasyimiyah Siak atau yang lebih dikenal dengan Istana Siak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Salah satu peninggalan yang cukup menarik perhatian adalah cermin permaisuri, letaknya di sudut ruangan utama, tempat para pejabat melakukan pertemuan.
Ada mitos yang mengisahkan apabila seseorang berfoto sambil berkaca di cermin berusia 127 tahun itu, ia akan kelihatan lebih cantik.
Kisah cermin ini disampaikan Amrin, seorang penjaga Istana Siak.
"Cermin milik permaisuri Sultan Syarif Kasim II yang bernama Tengku Agung itu sudah ada sejak tahun 1889 dan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu terbuat dari kristal," kata Amrin kepada Tribun Pekanbaru yang berkunjung ke istana ini Kamis (14/4/2016).

TribunPekanbaru/TheoRizky
Seorang warga berpose di cermin permaisuri di Istana Siak, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis (14/4/2016). Cermin tersebut merupakan satu dari sekian banyak koleksi Istana Siak yang diminati pengunjung untuk dijadikan obyek berfoto
Kabarnya, para dayang-dayang istana kerap berkaca di cermin tersebut agar bisa terlihat berparas cantik seperti sang permaisuri.
"Memang banyak pengunjung yang melakukan selfie di situ setelah mendengar sejarah di balik cerminnya, khususnya wanita," tambah Arman.
Tribun menjumpai Ayu, warga Kota Pekanbaru yang datang berkunjung ke Istana Siak , sedang asyik memotret diri sambil berkaca di cermin permaisuri.
Dia mengaku penasaran saja pada kisah seputar cermin itu.
"Katanya bisa tambah cantik," ujar Ayu sambil tertawa.
Tribun Pekanbaru mengamati cermin persegi delapan tersebut pada kedua sisinya terdapat tempat untuk meletakkan lilin.
Posisinya bisa diatur, bisa dipanjangkan, dipendekkan atau digeser ke kanan dan ke kiri.
Selain cermin, pengunjung juga banyak yang tertarik pada seperangkat meja kristal, brankas sultan yang isinya masih misterius dan alat pemutar musik bermerk Komet, sejenis gramophone.

TribunPekanbaru/TheoRizky
Alat pemutar musik merk Komet, sejenis gramophone, koleksi Istana Asserayah Hasyimiyah Siak. Alat musik Komet ini sangat langka keberadaannya di dunia
Pemutar musik merk Komet itu sangat langka di dunia.
Pihak istana mengetahui Komet yang ada di Jerman dengan nomor seri 95131, dan di Istana Siak memiliki nomer seri 95132.
Alat pemutar musik di Istana Siak yang dapat memainkan lagu Bethoveen, Mozart dan Strauss tersebut masih bisa digunakan.
Komet ini awalnya dibawa oleh Sultan Siak pada tahun 1896 dari lawatannya ke Eropa.
Istana Siak mempunyai dua lantai yang berisi berbagai benda sejarah bernilai tinggi.
Di lantai dasar, terdapat koleksi barang-barang bersejarah berukuran cukup besar dan berat, seperti meriam, meja dan kursi sultan, serta patung.
Pada lantai dua terdapat beberapa ruangan dilengkapi lemari-lemari pajang berisi berbagai perlengkapan.
Pengunjung bisa melihat-lihat perlengkapan makan maupun perhiasan, foto-foto kerabat dan keluarga sultan juga banyak dipajang.
Suasana istana terasa nyaman karena sudah dilengkapi penyejuk udara sehingga pengunjung tidak bakal kegerahan.


