Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia membuat negara ini memiliki banyak bahasa.
Satu di antaranya adalah Bahasa Jawa.
Bahasa Jawa lazim digunakan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat bersuku Jawa.
Misal saja Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Namun apa jadinya bila bahasa Jawa digunakan masyarakat di luar negeri?
TribunTravel.com telah merangkum lima negara yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
1. Cocos Island
Cocos Island atau Kepulauan Cocos merupakan sebuah kepulauan yang terletak di Samudera Hindia.
Mayoritas penduduk pulau ini berasal dari Jawa dan Melayu, yang dibawa oleh penjajah Inggris pada abad ke-19.
Oleh sebab itu, Bahasa Jawa jadi bahasa sehari-hari masyarakat pulau seluas 14 kilometer persegi tersebut.
2. Nouvelle Celedonie
Nouvelle Celedonie atau Kaledonia Baru adalah sebuah wilayah bekas jajahan Perancis.
Beribukota di Noumea, wilayah ini terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik sebelah barat daya.
Selain menggunakan Bahasa Perancis, ternyata negara ini juga menggunakan Bahasa Jawa.
3. Suriname
Republik Suriname di Amerika Selatan merupakan negara bekas jajahan Belanda.
Pada 1890 hingga 1939, Belanda membawa 75 ribu orang yang berasal dari Jawa untuk dijadikan pekerja.
Tak heran jika hingga saat ini 15 persen penduduk Suriname memakai Bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
Bahkan para orangtua di sana juga memberi nama khas Jawa pada anak-anak.
4. Malaysia
Akibat tekanan perekonomian di Indonesia, orang-orang dari Suku Jawa pergi ke Malaysia pada 1900.
Bertempat tinggal di Malaysia, mereka sudah menjadi warga negara tersebut.
Meskipun begitu, mereka masih menggunakan Bahasa Jawa saat berbicara.
5. Singapura
Tahun 1825, sejumlah pekerja dari suku Jawa dikirim ke Singapura untuk bekerja sebagai buruh di perkebunan.
Satu di antara wilayah tempat pemukiman Warga Jawa tersebut adalah di tepi Sungai Rochor.
Wilayah tersebut kemudian diberi nama Kampong Jawa.
Selain fasih berbahasa Melayu, tentu saja mereka juga masih menggunakan Bahasa Jawa meskipun terhitung langka.