Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada kabar gembira nih buat traveler yang lagi berburu spot hunting foto.
Kalau kamu ada rencana pergi ke Purwakarta, naik kereta api saja.
Pasalnya, di Stasiun Purwakarta ada kuburan kereta, lho.
Disebut kuburan kereta, karena di sana terdapat tumpukan bangkai kereta yang sudah usang.
Kesan kuburan yang tadinya seram, kini sudah tidak lagi nampak kok.
Malahan, kuburan ini jadi tempat selfie fotogenic bagi beberapa kalangan.
Kuburan kereta ini terletak di belakang Stasiun Purwakarta, di Jalan K.K Singawinata No.1, Nagri Tengah, Purwakarta, Jawa Barat.

cdn-2.tstatic.net
Di sana, terdapat tumpukan besi tua berjajar dengan rapi, menjulang setinggi tujuh meter.
Tampak indah sih guys, namun juga terasa mistis.
Timbunan gerbong ini ada yang sudah tidak dipakai sejak tahun 80-an.
Usia bangkai kereta ini rata-rata sudah puluhan tahun.
Menurut info dari PT.KAI, ada 181 KRL di tempat ini dan rencananya akan ditambah lagi kiriman dari Manggarai.
Jenis kereta yang dikubur di sini dikumpulkan dari berbagai daerah operasi yang telah diganti KRL Commuter Line.
Jenisnya pun bermacam-macam, ada kereta jenis komuter, kelas ekonomi hingga ekonomi AC.
Ratusan tumpukan KRL ini sudah tidak ada suku cadangnya.
Jadi sudah tidak bisa dioperasikan lagi.
Tumpukan yang paling tinggi terdiri dari 14 gerbong.
Gerbong-gerbong ini ditumpuk menjadi tiga lapis, membentuk seperti piramida.
Tapi ada juga yang ditumpuk memanjang sebanyak dua lapisan.
Kayu dan besi yang melapisi gerbong kereta ini sudah mulai berkarat dan terkelupas catnya.
Beberapa juga ada yang dicoret-coret grafiti.
Traveler yang turun di Stasiun Purwakarta, biasanya menyempatkan untuk foto-foto dulu.
Sebenarnya gerbong tak bermasinis ini tidak sembarangan boleh didatangi.
Tempat ini adalah kawasan terlarang.
Para petugas biasanya akan langsung mencegah pengunjung yang mencoba masuk melalui pintu depan stasiun.
Tapi, di bagian belakang stasiun, tak ada hambatan untuk memasukinya.
Dari pintu belakang, warga bisa leluasa masuk dan menyusuri labirin di antara tumpukan gerbong.
Tak hanya itu, warga juga bisa masuk, duduk-duduk, bahkan berlarian di dalam gerbong.
Dilansir dari TribunJabar.com, gerbong-gerbong bekas ini hanya sementara disimpan di Stasiun Purwakarta sambil menunggu proses lelang.
