Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia
TRIBUNTRAVEL, BANGKA - Tahu kah kamu guys, kain khas nusantara memiliki berbagai kelebihan dan keunikan masing-masing.
Tidak terkecuali kain cual Bangka Belitung yang terkenal dengan kualitas tenunannya yang halus.
Selain halus, kain ini juga dipercantik dengan karakter motif yang bernilai seni tinggi.

Bangka Pos/Khamelia
Tenun cual merupakan produksi ATBM atau alat tenun bukan mesin yakni ditenun menggunakan tangan.
Keunikan tenun ini terletak pada tekstur kainnya langsung berbentuk motif cual.
Untuk menghasilkan karya ini membutuhkan waktu yang cukup lama lho, yakni satu bulan untuk satu kain karena tingkat kesulitannya cukup tinggi.
Lumayan lama juga ya guys.

Bangka Pos/Khamelia
Soal harga, tentu saja berbeda dengan produksi mesin.
Pecinta tenun bisa mendapatkan kain tenun motif cual ini seharga Rp 5 juta.
"Bahan menggunakan benang sutra import dan kombinasi lainnya. Saya ingin menghasilkan karya yang berbeda dari lainnya, supaya nantinya kain ini menjadi warisan yang bernilai," ujar pemilik Galeri Destiani, Nina kepada tribun travel saat menyambangi galerinya yang berlokasi di Jalan Kejaksaan Pangkalpinang, Jumat (5/8/2016).

Bangka Pos/Khamelia
Lahirnya karya tenun motif cual berasal dari kecintaan Nina mengkoleksi kain kuno yang ada di seluruh nusantara.
Mulai dari Sabang hingga Merauke ia punya.
Seperti kain kuno Solo, Jawa Timur-an, Palembang, Medan, Papua dan tentu saja kain kuno Bangka Belitung sendiri.
"Untuk koleksi cual Bangka saya punya kain kuno dengan tiga motif yaitu lebah, kecubung dan burung hong. Motif-motif tersebut saya lestarikan menjadi produk busana dengan desain modern dan warna-warna yang indah," tuturnya.
Kecintaan Nina terhadap kain dituangkan dalam bentuk galeri.
Nah, bagi kamu yang ingin berliburan ke Bangka, jangan lewatkan momen berwisata melihat langsung aneka produk kain nusantara lengkap dengan suvenir khas Bangka Belitung ya.

Bangka Pos/Khamelia
Ada beberapa jenis kain yang bisa dipilih seperti printing yang dijual mulai Rp 60.000 permeter, cap seharga Rp 200 ribuan, tulis Rp 400 ribu hingga Rp 2 jutaan dan tenun ATBM berkisar Rp 5 juta.
Selain kain dan tenun, Galeri Destiani juga memiliki koleksi rajutan khas Bangka untuk dijual.
Koleksi rajutan menambah semarak galeri bersuasana nyaman ini.

Bangka Pos/Khamelia
Rajutan Bangka cukup terkenal karena memiliki karakteristik lebih halus, padat dan rapi.
Rata-rata perajut yang berasal dari Belinyu dirangkul oleh Nina untuk bekerjasama mengembangkan rajutan ini.
Produk rajutan berbentuk cardigan, bed cover, tatakan gelas, taplak meja, sarung bantal dan masih banyak lagi.
"Dengan adanya produk ini wisatawan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Belinyu, karena produk mereka ada di sini," lanjut Nina.
Galeri Destiani memiliki workshop sendiri di Solo.
Sejumlah perajin tenun dan batik asal Jawa mengerjakan karya-karya busana yang selama ini dijual di galeri.
Nina pun beralasan belum bisa menghadirkan workshop di galerinya dikarenakan keterbatasan peralatan dan SDM dibidang batik dan tenun.
"Tetapi kami siap bila diminta untuk memberikan pelatihan, saya akan datangkan langsung perajinnya ke sini," kata Nina.
Tren penggunaan seragam cual pun cukup ramai di kalangan instansi, pemerintahan dan sekolah-sekolah.
Untuk melayani permintaan usaha ini berusaha memberikan produk terbaik dengan harga yang juga terjangkau.
Sehingga cual Bangka kata Nina bisa dihargai masyarakat Bangka sendiri.
"Untuk model busana saya bisa bantu desain, yang pasti cual yang sekarang lebih modis dan modern, sengaja saya konsepkan seperti itu sebelum memproduksi agar orang bangka, terutama anak-anak muda ya," ujar Nina.
Foto Koleksi kain nusantara dan rajutan khas bangka di Galeri Destiani.