Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Mawaddatul Husna/Nurul Hayati
TRIBUNTRAVEL.COM - Apel identik sebagai buah tangan khas Kota Batu dan Malang.
But, tunggu dulu.
Saat jalan-jalan ke Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam atau NAD, kamu tetap bisa membawa pulang buah apel khas Malang!
Lho kok bisa?
Siswanto, seorang petani apel dari Jawa dan bermigrasi ke Gayo-lah yang membawa bibit tersebut, 1995.
Sementara bibit apel tersebut dibawa ke Takengon sekitar 1997-1998 dan mulai berkembang sekitar tahun 2000-an setelah masa konflik.
Bibit apel itu didatangkan dari Malang, Jawa Timur dan dikembangkan di atas lahan seluas dua hektare di Despot Linge dan Gelampang Gading, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.
"Dari lahan seluas dua hektare itu, baru setengah hektare yang sudah berbuah. Sementara yang lainnya belum berbuah," kata pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan Kecamatan Linge, Aceh Tengah, Slamat Suhendri.

Serambi Indonesia/Mawaddatul Husna
Ada dua jenis apel Malang yang ditanam, yaitu apel anna dan manalagi.
Slamat mengaku, pemasaran kedua jenis apel ini belum sampai ke luar daerah.
Baru sebatas untuk wisatawan lokal yang berkunjung ke tempat tersebut.
Harga yang ditawarkan Rp 35 ribu per Kg.

Serambi Indonesia/Mawaddatul Husna
Terkait dengan rasa, apel anna identik dengan rasa yang agak asam, sedangkan apel manalagi lebih manis.
Dibandingkan dengan apel Malang, Slamat mengklaim, kualitas rasa kedua jenis apel dari tanah Gayo ini masih unggul.
Nah, bagi kamu yang tengah berada di Kabupaten Aceh Tengah, kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Malang untuk menikmati kelezatan apel yang kesohor itu, kan?