Ada beberapa etika yang harus kamu perhatikan saat bersantap sushi di restoran tipe sushi-ya.
1. Memesan sushi berdasarkan tipenya.
Secara umum, sushi paling baik dinikmati mulai dari tipe yang rasanya lebih ringan.
Karena kalau tidak, pengunjung akan merasa cepat kenyang dan tidak akan bisa menikmati kelezatan sushi yang citarasanya lebih ringan.
Pengunjung bisa mulai dengan memesan ikan putih biasa seperti ikan tai (ikan bream laut), hirame (olive flounder), atau kohada (sejenis ikan herring) yang direndam dalam cuka.
Setelah itu, pengunjung dapat beralih ke akami (daging tanpa lemak) atau toro (bagian berlemak) dari maguro (tuna).
Kemudian, pengunjung beralih ke sushi dengan topping kaya rasa seperti ikura (daging ikan salmon roe), uni (landak laut), atau anago (belut) dengan saus.
Terakhir, pengunjung dapat menyantap tamagoyaki manis (telur dadar gulung) untuk mengakhiri hidangan.
2. Cara menambahkan shoyu
Untuk menikmati rasa autentik setiap sushi, disarankan untuk menambahkan sedikit shoyu (kecap).
Namun, jangan mencelupkan nasi sushi ke dalam shoyu.
Hal ini tidak hanya akan mempersulit makan sushi, tetapi juga merusak bentuk sushi yang indah.
Untuk nigiri zushi (sushi dengan topping seafood di atas nasi bercuka) cara menambahkan shoyu adalah dengan memutar sushi hingga terbalik untuk mencelupkan bagian toppingnya di shoyu.
Sementara, untuk gunkan maki (sushi dengan nori (rumput laut) melilit nasi cuka, biasanya ditutup dengan bahan-bahan yang mudah tumpah, seperti telur) cara yang terbaik adalah menggunakan gari (acar jahe yang diiris tipis dan bercitarasa manis asam) sebagai kuas untuk meletakkan shoyu pada sushi.
Sushi paling baik dikonsumsi segera setelah disajikan.