Breaking News:

Pengakuan Penumpang yang Ikut Penerbangan Perdana di Yogyakarta International Airport

Penerbangan komersil perdana di Yogyakarta International Airport (YIA), Senin (6/5/2019) mengundang perhatian banyak orang.

Tribunjogja
Pendaratan pertama di Bandara YIA 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan komersil perdana di Yogyakarta International Airport (YIA), Senin (6/5/2019) mengundang perhatian banyak orang.

Beberapa di antaranya pun begitu antusias memanfaatkan momen penerbangan perdana itu.  

Satu di antaranya adalah Wahyu Wijanarko, pria asal Lendah yang kini bermukim di Sleman.

Wahyu bersama istri dan tiga anaknya bahkan merelakan waktu dan biaya untuk menjajal penerbangan perdana di YIA tersebut. Keluarga tersebut nekat pergi ke Jakarta pada Minggu (5/5) hanya untuk bisa kembali ke Yogyakarta lewat YIA pada Senin itu.

"Kami tadi malam dari Yogyakarta ke Jakarta hanya untuk kembali ke Kulon Progo pada hari ini. Dalam rangka mencoba penerbangan pertama di YIA ini saja," kata Wahyu tak lama setelah mendarat di YIA.

Citilink menjadi maskapai pertama yang mendarat di YIA. Pesawat Airbus A320 bernomor penerbangan QG132 itu berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusumah (HLP) Jakarta sekitar pukul 11.40 dan mendarat di YIA pada pukul 12.40.

Ada sekitar 96 penumpang yang turut dalam penerbangan tersebut. Adapun pesawat itu kembali bertolak ke Jakarta pada pukul 13.10 dengan membawa sekitar 52 orang dalam nomor penerbangan QG133.

Wahyu mengaku memang sering pulang pergi Jakarta-Yogyakarta sebelumnya. Beroperasinya penerbangan di YIA menarik perhatiannya untuk menjajalnya sesegera mungkin.

Wahyu mengaku bangga dengan dibangunnya bandara megah tersebut meski belum sepenuhnya rampung.

Setidaknya, ia ingin ikut ambil bagian dari momen bersejarah pendaratan perdana di bandara baru tersebut. Menurutnya, pendaratan di YIA kala itu berjalan mulus dan minim goncangan.

"Pengalaman kami mendarat di Bandara Changi (Singapura), sama rasanya. Pendaratan mulus, goncangan standar penerbangan lah. Kami bangga dengan adanya bandara ini," kata Wahyu.

2 dari 3 halaman

Pada masa awal operasinya untuk penerbangan domestik ini, YIA dilengkapi terminal penumpang seluas sekitar 12.920 meter persegi dengan area boarding lounge cukup mewah dan luas.

Ada dua gate dengan empat buah garbarata yang dioperasikan.

Adapun sebagai penunjang aksesibilitas pengguna jasa penerbangan, disediakan angkutan kereta api, bus Damri, dan shuttle bus yang melayani beberapa rute di DIY dan Jawa Tengah bagian selatan.

Pengalaman berbeda diungkapkan penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta lewat YIA.

Hana Adhifa, warga Jakarta Selatan, mengatakan ia menginap di Kota Yogyakarta beberapa hari terakhir untuk keperluan pribadi dan kemabli ke Jakarta menggunakan jdwal penerbangan pada hari itu.

Semula, pada tiketnya tertera ia akan berangkat melalui Bandara Adisucipto Yogyakarta.

Namun, sehari jelang keberangkatan, pihak maskapai menginformasikan pemindahan rute keberangkatan melalui YIA.

Bagi penumpang asal luar wilayah seperti dirinya, keberadaan bandara ini terbilang jauh dari pusat kota dan belum banyak transportasi khusus menuju bandara.

Ia memang mengaku belum memanfaatkan fasilitas trasportasi massal berupa bus ataupun kereta yang telah disediakan pengelola bandara.

Ia datang ke bandara itu diantarkan kerabatnya menggunakan mobil pribadi.

3 dari 3 halaman

"Baru kemarin sore dapat telepon katanya bandaranya dipindahkan ke sini. Karena kami datang dari Kota Yogya, agak bingung juga ke sininya karena lumayan jauh dari kota. Harapan saya ke depan ada akses langsung dari kota," kata Hana.

Namun begitu, ia mengaku kagum dengan suasana bandara dengan terminal yang nyaman, berasitektur modern, dan berstandar internasional.

Ia langsung merasakan kesan itu begitu masuk ke area penumpang.

Ia berharap pembangunan yang masih berjalan bisa melengkapi semua kekurangan hingga sempurna.

Calon penumpang lainnya, Arina Navitasari mengatakan sudah beberapa kali melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusumah dan biasanya memang mendarat di Adisucipto atapun sebaliknya.

Baru kali ini ia melakukan penerbangan melalui YIA yang masih bandara baru.

Menurutnya, bandara ini sangat bagus dan kesan internasionalnya begitu terlihat.

Ia juga berharap tidak ada lagi delay maupun holding pesawat terlalu lama setelah penerbangan beroperasi di bandara baru ini.

"Saya pernah kena holding lama di Adisucipto, katanya karena parkiran pesawat di sana penuh. Semoga ini ngga terjadi di bandara baru Yogyakarta," kata Arina.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pengakuan Penumpang Pesawat Ikut Pendaratan Perdana di Yogyakarta International Airport

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Yogyakarta International Airport (YIA)Kulon ProgoTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved