lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Setidaknya sebelas orang meninggal dan 29 orang mengalami keracunan setelah makan nasi yang diduga beracun pada sebuah upacara di kuil Hindu di India, Sabtu 15 Desember 2018.
29 orang yang keracunan ini mengalami masa kritis dan menjalani perawatan darurat di berbagai rumah sakit di Mysore, sebuah kota di negara bagian Karnataka.
Petugas kesehatan di distrik Chamraj Nagar, tempat dimana upacara kuil tersebut diadakan mengatakan bahwa kemungkinan mereka mengalami keracunan karena racun yang dicampurkan ke dalam nasi tersebut.
Saat ini sampel nasi beracun tersebut sudah diambil untuk diadakan pengujian forensik terkait zat-zat apa saja yang terkandung dalam nasi tersebut.
• Unik, Pasangan Pengantin di India Buat Undangan Pernikahan Menggunakan Simbol Reaksi Kimia
"Sangat mungkin bahwa beberapa zat beracun dicampur dengan beras. Sampel telah dikirim untuk pengujian forensik," kata Prasad.
Dilansir oleh Channelnewasia, pasien yang keracunan mengalami muntah, diare dan gangguan pernapasan.
Menurut polisi setempat, para umat Hindu sudah berkumpul dalam jumlah yang besar di Kuil Kicchukatti Maramma untuk melakukan sebuah upacara konsekrasi para hari Jumat.
• Seekor Macan Tutul Membunuh Seorang Biksu Buddha yang Sedang Bermeditasi di Hutan India
Setelah itu nasi yang diduga beracun tersebut disajikan sebagau persembahan yang telah disucikan.
Salah seorang umat yang hadir, Murugappa mengatakan mereka ditawari nasi yang beraroma seperti tomat.
Dikutip dari NDTV, makanan tersebut mengeluarkan bau busuk tapi orang-orang diantrian terdepan sudah memakan makanan tersebut.
• Traveling ke Jaipur India, Nikita Willy Berkunjung ke Museum Albert Hall yang Megah dan Indah
Tak berapa lama setelah itu, orang-orang yang memakannya muntah dan mendapati mulut mereka penuh dengan busa.
Karena kejadian tersebut, pemerintah India menyatakan kesedihannya dan mengumumkan akan memberikan kompensasi sebesar 500 ribu rupee masing-masing kepada keluarga korban.
Festival agama di India seringkali dikelola dengan buruk oleh pihak penyelenggara, sehingga panitia, sukarelawan pihak kepolisian seringkali kewalahan dengan banyaknya orang-orang yang hadir.
• Chinchilla, Tikus dengan Bulu Lembut yang Mempunyai bentuk Lucu dan Imut
• Waspada! Sariawan yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Mulut
• Mengapa Kekenyangan Dapat Membuat Kita Mengantuk? Ini Penjelasannya
• 5 Postingan Instagram yang Mendapat Banyak Like Sepanjang 2018 di Indonesia
• Sering Diabaikan, Ini Bahaya Tersembunyi Memelihara Hewan di Belakang Rumah
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
Sering Dikonsumsi, 6 Makanan Ini Ternyata Menyimpan Racun
Ada banyak kasus keracunan terjadi di Indonesia.
Kebanyakan terjadi karena makanan tidak diolah dengan baik.
Namun sedikit orang yang menyadari jika ada beberapa makanan yang memang membawa bibit penyakit.
Parahnya, makanan-makanan ini sering kita konsumsi setiap hari.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thisisinsider.com berikut 6 makanan yang membawa racun di dalamnya.
1. Air mentah
Tak peduli meski air yang diambil berasal dari sungai pengunungan, tetap saja air mentah tak baik bagi tubuh.
Sebab bisa saja air itu berisi kotoran hewan yang mampu menyebabrkan Giardia.
Yakni sejenis parasit yang dapat membuat muntah dan diare.
2. Tepung mentah
Banyak yang tak sadar jika tepung mentah dapat menyebarkan bakteri.
Mulai akhir 2015-2016, 56 orang di 24 negara berkembang terinfeksi E. coli karena makan tepung mentah maupun olahannya.
Kebanyakan orang berpikir telur mentah menyadi pernyebab utama keracunan pada kue.
Kenyataanya tepung juga bisa menjadi biang keladi.
3. Tiram mentah
Jangan pernah mencoba memakan tiram mentah.
Sebab kebanyakan tiram yang ditemukan membawa bibit penyakit berbahaya.
Kenapa bisa menyebabkan bibit penyakit?
Jawabannya karena pemanasan global.
Saat perairan memanas akibat global warming, menghasilkan pertumbuhan mikroba.
Kebanyakan mikroba itu akan berkembang dan menginfeksi di kerang.
4. Kecambah mentah
Kecambah mentah yang tak diolah mengandung lebih dari 30 wabah bakteri berbahaya.
Diantaranya ada salmonella dan E Coli.
5. Telur mentah
Meski resikonya cukup rendah, namun kemungkinan keracunan akibat telur mentah masih mungkin terjadi.
Bakteri yang paling sering menghinggapi telur adalah salmonella.
6. Susu yang tidak dipasteurisasi
Banyak yang beranggapan jika pasteurisasi membuat nilai gizi pada makanan berkurang.
Padahal pasyeurisasi berguna untuk mengurangi resiko terkontaminasi bakteri, parasit, dan virus berbahaya.
