TRIBUNTRAVEL.COM - Nama hutan Aokigahara di kaki Gunung Fuji tentu tidak asing lagi di telinga wisatawan.
Banyak wisatawan merasa penasaran dengan hutan Aokigahara karena cerita yang meliputinya.
Hutan Aokigahara dikenal angker karena menjadi tempat bunuh diri paling populer di Jepang.
Akhirnya, Aokigahara menjadi situs tidak biasa untuk dikunjungi di Jepang.
• Menelusuri Hutan Bunuh Diri Aokigahara, Jangan Kaget Jika Mendengar Suara-suara Misterius
Hutan ini tidak memiliki pintu masuk, sehingga wisatawan hanya bisa berjalan menelusurinya begitu saja.
Semakin jauh berjalan ke dalam, siapa saja bisa tersesat dan tidak kembali dari hutan Aokigahara.
Bahkan, orang Jepang pun dibuat heran dan bertanya-tanya, kenapa banyak turis ingin mengunjungi dan masuk ke hutan Aokigahara?
• Lebih Berbahaya Ketimbang Aokigahara, 6 Taman Nasional di Amerika Ini Mampu Bunuh Ratusan Orang
Ketika memasuki hutan ini, kamu akan melihat sebuah papan dengan tulisan berisi pesan peringatan.
Inti dari pesan tersebut adalah menasihati mereka yang memiliki masalah dan mungkin berniat mengakhiri hidup, pikirkan lagi keluarga dan anak-anak, dan supaya kita ingat bahwa hidup adalah hadiah berharga dari orang tua.
• 5 Hutan yang Sering Dihubungkan dengan Misteri, Aokigahara Jepang Simpan Ribuan Tengkorak Tanpa Nama
Hutan Aokigahara ditumbuhi pohon-pohon tinggi, tidak ada jalan setapak yang jelas dan bebatuan yang ditutupi lumut.
Hutan hujan mungkin adalah pemandangan yang bisa di kawasan Asia.
Namun, ada yang membuat hutan Aokigahara berbeda, yaitu tanahnya yang tidak rata akibat tertutup lava yang mengeras.
• 6 Destinasi Jepang Ini Siap Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Kisah Hutan Aokigaharanya Pasti Tak Asing
Hal ini karena hutan Aokigahara berada di kaki gunung berapi.
Hutan Aokigahara cukup cantik, namun juga cukup menakutkan.
Dilansir TribunTravel dari laman AsiaOne, di dalamnya juga terdapat banyak gua yang belum dieksplorasi.
Hampir tidak ada suara hewan di hutan ini, sehingga bisa dipastikan tidak ada hewan menghuni hutan Aokigahara.
Aokigahara adalah tempat yang sangat menyedihkan.
Setiap tahun, sekitar seratus orang datang ke hutan Aokigahara untuk bunuh diri.
Aokigahara dipilih menjadi lokasi paling populer untuk bunuh diri karena hutannya subur sehingga mayat tidak mudah ditemukan, atau bahkan bisa hilang selama-lamanya.
• Bukan Aokigahara! 5 Hutan Ini yang Kantongi Predikat Paling Angker, Masuk Nyawa Tinggal Kenangan
Aokigahara menjadi populer sejak tahun 1960 ketika penulis Jepang, Seicho Matsumoto merilis novel tragis, Kuroi Jukai, di mana seorang kekasih yang patah hati ingin mengakhiri hidupnya.
Setelah itu, banyak novel, dan bahkan film, ikut menggambarkan kengerian hutan Aokigahara.
Menurut wartawan Kristy Puchko, "ada relawan yang melakukan patroli di hutan Aokigahara untuk melakukan upaya intervensi. Namun, upaya tahunan ini tidak dimaksudkan untuk menyelamatkan orang, tetapi untuk mengembalikan jenazah mereka kepada keluarga."
"Polisi dan sukarelawan menelusuri hutan untuk membawa mayat kembali kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman yang lebih layak."
"Beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang telah menolak untuk menyiarkan jumlah mayat yang ditemukan dari pencarian yang mengerikan ini. Namun pada awal tahun 2000, 70 hingga 100 jenazah ditemukan setiap tahun."
Banyak klaim mengatakan bahwa tanah di hutan Aokigahara kaya akan minyak magnetik yang membuat kekacauan pada sistem GPS, kompas dan sinyal telepon seluler.
Inilah yang membuat siapa saja yang masuk hutan ini bisa tersesat.
• Cara Masak Telur Dadar Gulung ala Korea, Cuma Butuh Waktu 5 Menit untuk Membuatnya
• 8 Kue Berbentuk Manusia Paling Nyata di Dunia, Dijamin Tak Akan Tega Memakannya
• 5 Minuman Ini Berbahaya Jika Sering Dikonsumsi, Termasuk Sari Kacang Kemasan
• Mengenal Lebih Dekat Museo Atlantico, Museum Paling Berbahaya di Dunia yang Berada di Bawah Air
• 7 Kebiasaan yang Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Minum Jus Segar
TribunTravel.com/rizkytyas