TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang analis peta digital asal Inggris, Ian Wilson, mengaku telah melihat pesawat di hutan Kamboja melalui Google Maps.
Pesawat itu diduga sebagai bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang diduga jatuh di Samudera Hindia.
Untuk mengobati rasa penasarannya, Wilson akhirnya berangkat ke Kamboja bersama kakaknya, Jack.
• Analis Peta Digital Asal Inggris Akui Lihat Pesawat MH370 di Google Maps, Jatuh di Hutan Kamboja?
Keduanya terbang ke Kamboja pada 15 Oktober dan tiba di ibu kota Kamboja, Phnom Penh pada hari berikutnya.

Mereka melakukan perjalanan dengan bantuan pemandu lokal mendekati perbatasan Provinsi Pursat.
Mengutip dari Daily Star, mereka dihadapkan dengan batu-batu besar yang membuat mereka memar dan terluka saat mengungkap misteri jatuhnya MH370.

"Kami mengalami cedera, memanjat dan beberapa kali terjatuh yang benar-benar menyakitkan," kata Wilson kepada Daily Star.
"Kaki saya sakit, keseleo lutut. Tapi saya sangat bangga dengan Jack," kata Wilson memuji kakaknya.
Mereka juga harus menyeberangi 20 air terjun yang hampir menghanyutkan mereka.
"Kami hampir terjatuh sepanjang waktu dan hampir hanyut dalam arus," ujar Wilson.
Meskipun telah berusaha sekuat tenaga, Wilson dan timnya tidak mampu menemukan koordinat di mana pesawat itu terlihat di Google Maps.
• Pesawat Mendarat Darurat di Jalan Bebas Hambatan di California, Pilotnya Pria Muda Berusia 25 Tahun

"Ini adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Pemandu kami mencapai titik maksimal dan tidak bisa melangkah lebih jauh," jelas Wilson.
"Saya bangga kami sampai sejauh yang kami bisa setelah semua kekecewaan, kami bisa mengangkat kepala kami tinggi-tinggi," tambahnya.
Ia mengaku sang pemandu lokal tidak mampu membawa mereka menembus hutan terlalu jauh.
"Kami tidak akan pernah sampai sejauh itu tanpa mereka, jujur saja, mereka pandai dalam menggunakan parang untuk membuat ruang untuk merangkak di tengah hutan lebat," kata Wilson menjelaskan.

Untuk melakukan perjalanan ini, Wilson dan kakaknya mengumpulkan uang hingga 4.000 Poundsterling atau sekitar Rp 77,8 juta dengan harapan akan memberikan jawaban untuk keluarga 227 penumpang dan 12 awak pesawat yang hilang.
Namun, Wilson mengaku kecewa karena tak dapat membawa jawaban tersebut.
Akhirnya kakak beradik itu memutuskan untuk pulang ke Inggris.
Bukan pesawat MH370
Sejumlah ahli sebenarnya tak percaya dengan apa yang dilihat oleh analis peta digital tersebut.
Ada yang mengatakan pesawat itu bisa jadi pesawat perang lama dari Perang Vietnam, meskipun Aviation Safety Network (ASN) mengatakan itu tidak sesuai dengan profil pada database.

Yijun Yu, peneliti perangkat lunak penerbangan dari Open University Academic, menyarankan untuk menerbangkan drone di titik koordinat tersebut.
Perusahaan satelit China, Chang Guang Satellite Technology Co Ltd, mengatakan mereka tidak dapat menemukan pesawat itu karena tertutup awan.
Perusahaan itu membutuhkan tim pencarian profesional di lapangan untuk menemukan titik koordinat di mana pesawat itu terlihat di Google Maps. (TribunTravel.com/Sinta Agustina)