lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kemoterapi adalah proses pengobatan yang dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia ke dalam tubuh bagi pada penderita kanker.
Namun efek samping yang diakibatkan oleh kemoterapi bermacam-macam, dari mual, rambut rontok hingga kehilangan nafsu makan dan perubahan pada indera perasa.
Dilansir Metro.co.uk, Jane Drexlerova, CEO dari Mamma Help, sebuah kelompok advokasi kanker payudara di Praha melakukan kemoterapi sejak tahun 2011 karena didiagnosa menderita kanker payudara.
Jane mengungkapkan, setelah melakukan kemoterapi makanan dan minuman yang dia konsumsi terasa seperti pasir sehingga selera makannya menjadi hilang.
Jane menuturkan mendapatkan kembali selera makannya dengan memakan sub tomat yang dingin namun rasanya sangat hambar.
Untuk mengakali hal tersebut, Pada awal tahun 2018, Mamma Help memutuskan membuat bir yang berwarna merah muda bebas alkohol dan diperkaya dengan kalium dan vitamin B.
Kalium dan vitamin B inilah yang tidak diterima oleh pasien kanker ketika melakukan kemoterapi sehingga mereka tidak mempunyai selera makan.
Jane juga mengungkapkan bahwa Mamma Beer memberikan peluang untuk para perempuan yang mengidap kanker payudara untuk sembuh kembali.
Keseluruhan penjualan dari Mamma Beer akan disumbangkan kepada pasien kanker.
Olahan Mamma Beer ini tergolong unik karena terbuat dari campuran jus apel yang digunakan untuk melawan rasa logam yang sering dikeluhkan oleh pasien yang melakukan kemoterapi.
Bir tersebut memiliki rasa manis dan fruity dengan sentuhan rasa tajam dari sari apel dan bahan bir itu sendiri.
Seorang penderita kanker payudara Tereza Sverakova mengatakan bahwa dokter yang menanganinya sering menyarankan dia untuk mengkonsumsi bir dalam jumlah sedang.
Namun bir yang biasa dikonsumsi mempunyai rasa yang pahit.
Oleh karena itu Tereza bergabung bersama Jane untuk mengembangkan bir khusus untuk para wanita yang sedang menjalanio kemoterapi.
Bir tersebut adalah bir nonalkhohol yang dibuat lebih manis untuk menghilangkan rasa pahitnya.
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
