Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah program feature traveling di stasiun televisi swasta tengah menjadi sorotan.
Program yang dipandu oleh dua host perempuan yang menamakan diri mereka sebagai Para Petualang Cantik tersebut menuai kecaman dari netizen.
Hal itu dikarenakan dalam tayangan tersebut terdapat adegan memasak ikan yang termasuk langka.
Dilansir TribunTravel.com dari laman TribunStyle.com, akun Twitter resmi televisi swasta tersebut membagikan cuplikan siaran pada Minggu (22/4/2018).
Video tersebut memperlihatkan suasana pantai di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Terlihat perahu membelah lautan kemudian scene berpindah pada dua host perempuan sedang berkutat dengan kerang yang sepertinya akan diolah menjadi makanan.
Netizen yang melihat video berdurasi 29 detik tersebut menangkap ada kejanggalan.
Beberapa netizen menduga kerang yang akan dimasak tersebut adalah jenis kima.
Kerang jenis ini tergolong langka yang harusnya tak dikonsumsi.
• Program Acara Para Petualang Cantik Trans 7 Tuai Kecaman Netizen, Ini Penyebabnya!
Terlepas dari kecaman yang dilayangkan oleh sejumlah netizen, ada baiknya mengtahui lebih mendalam mengenai kerang langka ini.
Dilansir TribunTravel.com dari laman bpsplpadang.kkp.go.id, berikut 5 fakta mengenai kerang kima yang semakin langka.
1. Ukuran cangkang yang besar
Dilansir dari laman bpsplpadang.kkp.go.id, kima adalah kerang yang memiliki bentuk dan ciri unik dibandingkan dengan jenis lainnya.
Ukuran cangkang kerang kima sangat besar sehingga dinobatkan sebagai kerang raksasa atau giant clams.
2. Memiliki mantel dengan sirkulasi khusus
Bukan hanya emiliki bentuk yang besar, ternyata kerang kima juga memiliki sirkulasi khusus pada mantelnya.
Hal itu membuat hewan ini menjadi tempat tinggal bagi zooxanthellae.
3. Simbiosis mutualisme dengan zooxanthellae
Zooxanthellae merupakan makhluk aneh separuh hewan dan separuh tumbuhan yang memiliki bulu cambuk dari marga Symbidinium.
Makhluk bersel tunggal ini menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida, fosfat dan nitrat yang berasal dari sisa metabolisme kima.
4. Ada 10 jenis Kima di perairan tropis
Saat ini tercatat 10 jenis kima tersebar di perairan tropis di Samudera India dan Pasifik.
Marga Tridacna meliputi 8 jenis dan marga Hippopus hanya terdiri dari 2 jenis.
Indonesia merupakan daerah pusat penyebaran kima di dunia.
Sebanyak 7 spesies kima dapat ditemukan di perairan nusantara.
Tiga jenis lainnya termasuk jenis kima endemik yang tidak umum dan tersebar di luar Indonesia, di antaranya Kima Laut Merah, Kima Mauritius dan Kima Tevoro dari Kepulauan Fiji dan Tonga (Niartiningsih, 2007).
5. Perlindungan Kima
Kima (giant clams) masuk dalam daftar hewan laut yang dilindungi di seluruh dunia termasuk di Indonesia
Hal itu tertuai dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan dan Jenis Tumbuhan dan Satwa memasukkan ke tujuh jenis kima yang hidup di Indonesia menjadi hewan yang dilindungi.
Penetapan peraturan ini beradasarkan pada kenyataan bahwa populasi kima di alam sangat menurun karena banyak diburu manusia untuk dimakan dan sebagai hiasan akuarium.
Jika kamu melihat kima di laut, sebaiknya dinaikmati sebatas pemandangan saja dengan tak menkonsumsinya atau membawa pulang.