Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Chernobyl benar-benar telah menjadi kota yang mati dan ditinggalkan oleh penduduknya akibat bencana reaktor nuklir yang terjadi pada 1986.
Namun, dari sekian banyak dokumentasi yang diambil, kebanyakan hanya menangkap wilayah perkotaannya.
Padahal tak hanya kotanya yang ditinggalkan, Chernobyl juga memiliki pelabuhan dan sejumlah kapal yang masih berada di sana.
Dilansir dari laman dailymail.co.uk, setelah lebih dari 30 tahun, bangkai-bangkai kapal yang masih tersisa semakin berkarat.
Serta tak bisa untuk hanya sekedar diselamatkan karena bahaya radiasi.
Kapal-kapal dan daerah sekitarnya ditinggalkan beberapa saat sebelum pukul 1.30 pagi pada 26 April 1986, saat pabrik nuklir Chernobyl mengalami krisis.
Bencana terjadi akibat praktik keamanan yang salah dan menyebabkan air tiba-tiba menguap menjadi uap, sehingga ledakan pun terjadi.
Sebenarnya ada sejumlah kapal yang 'dicuri' oleh beberapa pekerja yang cukup berani untuk datang ke tempat tersebut, namun sebagian besar ditinggalkan begitu saja.
Fotografer Thomas Windisch mengambil beberapa gambar sisa-sisa kapal yang mengerikan ini saat mengunjungi galangan kapal Chernobyl.
Dulunya tempat digunakan untuk memasok dan memperbaiki fasilitas nuklir sebelum terjadi bencana pada tahun 1986.
Bangkai kapal ini dibiarkan karam di Sungai Pripyat.

Beberapa kapal sudah tidak utuh lagi karena bagian-bagiannya diambil orang yang tak bertanggung jawab.
Namun ada juga kapal yang masih utuh.
Meskipun begitu, tak ada yang berani menggunakannya kembali karena terlalu beradiasi.




Beberapa kapal digunakan setelah sebuah ledakan terjadi untuk membantu pembersihan.
Namun setelah itu semua pemiliknya pun meninggalkannya.
Bencana Chernobyl adalah yang paling mematikan dalam sejarah, setelah membunuh 31 orang secara langsung dan memengaruhi kesehatan ratusan ribu pekerja lainnya.







Chernobyl adalah bencana nuklir kedua yang paling mahal untuk dibersihkan, karena menghabiskan dana sebesar 50 miliar dolar AS.
Namun masih kalah mahal jika dibandingkan dengan Fukushima Daiichi, yang diperkirakan telah menghabiskan dana 187 miliar dolar AS.
Pelabuhan ini terletak di sebelah utara Chernobyl, dekat dengan Sungai Pripyat.
Hingga saat ini, tingkat radiasi di daerah tersebut masih terlalu tinggi.
Meskipun demikian beberapa orang telah kembali dan wilayah tersebut juga dikunjungi wisatawan.
Sampai bencana Fukushima Daiichi, Chernobyl merupakan bencana nuklir terburuk yang pernah tercatat dan menempati peringkat maksimal, di angka 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional.
Sebagai perbandingan, insiden Pulau Three Mile hanya mendapat angka 5.
Sementara kecelakaan itu terjadi di Ukraina, dampaknya dirasakan secara internasional.
Belarusia sebenarnya adalah negara yang paling terkontaminasi, disusul oleh Ukraina kemudian Rusia.
Radiasi menyebar ke sebagian besar Eropa, dan terdeteksi pada tingkat yang signifikan hingga Italia yang berjarak sekitar 1.500 mil dari reaktor nuklir tersebut.