TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Solo, tak lengkap kalau tidak mencicipi makanan khasnya.
Salah satu makanan khas Solo yang sulit bahkan jarang ditemukan di tempat lain adalah sajian tengkleng kambingnya.
Solo tak hanya terkenal dengan batiknya, tetapi juga dengan kulinernya yang menggoda.
Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Jogja Sehari Penuh, Naik KRL dari Solo Bujet Rp 341 Ribuan
Baca juga: 5 Wisata Religi di Kota Solo, Jawa Tengah: Destinasi Penuh Kedamaian Hati
Salah satu yang paling legendaris adalah tengkleng.
Tengkleng menjadi salah satu kuliner ikonik yang tak pernah lekang oleh waktu di Kota Solo.
Sejumlah warung tengkleng legendaris masih bertahan hingga kini, menyajikan cita rasa otentik yang menggoyang lidah.
Buat kamu pencinta kuliner khas Solo, berikut rekomendasi tengkleng enak yang sayang untuk dilewatkan.
Baca juga: Taman Pracima Tuin, Banjarsari Solo, Jawa Tengah: Ikon Solo di Pura Mangkunegaran
Baca juga: 5 Rekomendasi Sate Kambing di Solo yang Buka Pagi - Siang
1. Tengkleng Mbak Diah yang Legendaris di Solo Baru, Kuliner Favorit Keluarga Soeharto
Ada banyak kuliner legendaris di Sukoharjo, Jawa Tengah, salah satunya adalah Tengkleng Mbak Diah.
Tengkleng Mbak Diah memang sangat terkenal di Solo.
Mbak Diah memulai usahanya sejak tahun 1993 dari tenda kaki lima hingga kemudian pindah ke kontrakan.
Kini ia mampu membeli tanah, membangun restoran di Jalan Ir. Soekarno, Solo.
Tengkleng Mbak Diah dikenal dengan dua menu andalan: tengkleng kuah dan tengkleng gongso.
Tengkleng kuah disajikan dengan cita rasa gurih dan aroma rempah yang khas, sementara tengkleng gongso dimasak kembali dengan bumbu kecap hingga kuahnya lebih kental dan sedikit mengering.
Sejarah Tengkleng Mbak Diah
Pemilik warung, Bakdiah mengaku tidak ada resep khusus untuk bisnis kulinernya.
Namun, warung ini menjadi favorit keluarga Presiden Soeharto.
Bahkan, menurut Mbak Diah, dirinya sering mengirim tengkleng ke Jakarta untuk keluarga Cendana.
Deretan foto pejabat dari pusat hingga daerah pun terpajang rapi di dinding warung, menjadi saksi bisu betapa populernya tengkleng racikan Mbak Diah.
Setiap hari, warung ini bisa menghabiskan 25 ekor kambing.
Bahkan, sebelum pandemi, jumlahnya bisa mencapai 40 ekor kambing per hari.
Setelah Lebaran 2022, jumlahnya perlahan kembali meningkat.
Pelanggan datang dari berbagai penjuru, tak hanya dari Solo atau Sukoharjo, tapi juga dari Surabaya, Jakarta, hingga luar Pulau Jawa.
Semua rela mengantre demi menikmati seporsi tengkleng legendaris ini.
Dengan harga yang bersahabat dan cita rasa otentik, tak heran jika warung ini dicintai berbagai kalangan, baik pejabat, selebriti, maupun masyarakat umum.
2. Tengkleng Klewer Bu Edi yang Setiap Hari Digeruduk Pembeli
Dari sekian banyak warung tengkleng di Solo, salah satu yang paling terkenal adalah Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer.
Popularitasnya begitu tinggi hingga sebelum warung dibuka pun, pembeli sudah mengantre.
Lokasi warung ini berada di sisi utara Gapura Pasar Klewer, tepatnya di area pendopo kuliner yang terletak di selatan Masjid Agung Surakarta.
Jam operasional biasanya dimulai pukul 12.00 WIB, namun sebelum warung dibuka, para pelanggan sudah duduk di bangku antrian dengan nomor urut, takut tidak kebagian.
Cita rasa tengkleng Bu Edi sangat khas. Masakan ini merupakan hidangan tradisional Solo yang mirip gulai, tetapi dengan kuah lebih encer serta isi tulang kambing yang masih menyisakan sedikit daging.
Kuahnya kaya rempah dan meresap hingga ke tulangnya, menjadikan rasanya semakin istimewa.
Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1971.
Pada mulanya, nenek Bu Edi berjualan dengan cara berkeliling Pasar Klewer sambil menggendong dagangannya.
Sajian tengkleng Bu Edi disiapkan di atas pincuk daun pisang.
Di dalamnya terdapat nasi hangat, disiram kuah santan dengan bumbu lengkap seperti daun salam, daun jeruk, jahe, serai, serta aneka rempah pilihan.
Satu porsi tengkleng dijual dengan harga Rp50.000.
Setiap harinya, tidak kurang dari empat hingga lima panci besar tengkleng ludes terjual.
Pembeli pun tidak hanya datang dari Solo, tetapi juga dari kota-kota besar lain seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
3. Warung Sate Kambing Mbok Galak di Solo
Salah satu warung sate kambing yang cukup legendaris di Solo adalah Warung Sate Kambing Mbok Galak yang terletak di Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Warung sate yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an ini telah menjadi salah satu destinasi kuliner legendaris di Solo, dan tetap menjadi favorit banyak orang, termasuk pejabat negara dan tokoh penting.
Keistimewaan rasa sate kambing Mbok Galak sudah terkenal ke seluruh penjuru.
Bahkan, banyak pejabat negara, termasuk Presiden Indonesia, pernah mengunjungi warung ini.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, warung sate ini menjadi langganan keluarga Ibu Tien Suharto di Ndalem Kalitan.
Setiap kali berada di Solo, Soeharto kerap mengunjungi warung ini bersama keluarga atau memesan sate untuk disantap di istana.
Tak hanya itu, sosok Jokowi ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, juga pernah menjadi pelanggan setia Warung Sate Mbok Galak.
Menu andalan di tempat makan Solo enak ini Sate Kambing dan Sate Buntel dengan harga mulai dari Rp 60.000.
Selain itu, kamu juga bisa menikmati tengkleng dan tengkleng masak dengan harga mulai dari Rp 45.000 - 50.000.
4. Sate Kambing & Tengkleng Rica Pak Manto
Bicara kuliner kambing di Solo, tentu Sate Kambing Pak Manto bakal masuk dalam daftar,
Rumah makan ini memiliki satu menu khas, yaitu tengkleng rica.
Meskipun, pemilik warung makan legendaris di Solo, "Sate Kambing Pak Manto", Sumanto sudah tutup usia pada Sabtu (23/11/2019) silam, namun usaha kulinernya masih eksis sampai sekarang.
Lokasi Sate Kambing Pak Manto terletak di Jl Honggowarsito atau Pasar Kembang Solo.
Di balik popularitas Sate Kambing Pak Manto, ada perjuangan Sumanto yang merintis usaha kuliner ini benar-benar dari nol.
Usaha kuliner yang khas dengan menu tengkleng rica telah dirintis sejak 1983, saat Pak Manto masih berstatus sebagai karyawan.
Selama kurang lebih 7 tahun belajar mengenai seluk beluk bisnis sate kambing, pada 1990 Pak Manto mulai membuka usahanya sendiri.
Setelah puluhan tahun, usaha dan kerja kerasnya pun berbuah hasil.
Warung makannya tak pernah sepi pengunjung.
Saat awal membuka usaha, Pak Manto tak punya modal.
"Saya harus pinjam uang ke sana ke mari agar usaha sate kambing bisa berjalan," ujar Sumanto, Februari 2019 lalu.
Perjuangannya tak hanya sampai di situ, tempat berjualnnya pun beberapa kali berpindah tempat, hingga akhirnya menetap di tempat sekarang ini.
Berinovasi
Sumanto berhasil berinovasi, pada 1995, ia menciptakan tengkleng rica yang kini menjadi menu andalan.
Kini, karyawannya berjumlah kurang lebih 50 orang.
Warungnya pun semakin sukses, dengan membuka cabang di Kota Solo, Semarang, Jogja, hingga Jakarta.
Warung Sate Kambing Pak Manto buka setiap hari, mulai pukul 07.00-19.00 WIB.
Tidak ada hari libur, kecuali pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
5. Tengkleng Solo Bu Jito Dlidir
Tengkleng Solo Bu Jito Dlidir ada di beberapa cabang, salah satunya berada di Jalan Kolonel Sugiyono Nomor 67, Kadipiro, Banjarsari, Kota Surakarta. Buka dari pukul 09.00-13.00 WIB.
Ada satu porsi menu Tengkleng dengan harga mulai dari Rp 30.000 - 40.000.
Selain tengkleng, kamu bisa menikmati olahan daging kambing lainnya seperti sate, tongseng, dan gule.
Kamu bisa makan ditempat atau bungkus dengan harga mulai dari Rp 30.000 - 60.000 per porsinya.
Pesan juga minuman seperti Wedang Beras Kencur, Wedang Jeruk, dan Wedang Gula Asem.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunSolo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.