lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menyimpan berbagai tempat wisata yang asri dan juga menenangkan.
Kalau kamu mau menikmati pemandangan dari ketinggian, kamu bisa berkunjung ke Negeri Berselimut Awan.
Negeri Berselimut Awan di Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dipenuhi pengunjung.
Baca juga: Pesona Air Terjun Tangkalae di Sinjai, Sulawesi Selatan untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Harga Tiket Masuk Fafaliang Waterpark, Wisata Air di Desa Panaikang, Sinjai Timur, Sinjai, Sulsel
Hanya 30 kilometer dari pusat Kota Sinjai, destinasi wisata ini kini menjadi tujuan favorit keluarga, pasangan, maupun para pecinta alam.
Puluhan pengunjung tampak menikmati udara dingin dan pemandangan menakjubkan.
Dari atas bukit, hamparan awan tampak seperti samudera putih yang menenangkan mata.
Banyak yang sibuk berfoto, sementara beberapa keluarga bahkan mendirikan tenda untuk berkemah dan merasakan suasana alam lebih lama.
“Lokasi ini memang favorit saya karena pemandangannya indah dan bikin rileks,” kata Ina (28), warga Sinjai Utara.
Pengunjung lain, Asrul (24), menambahkan,
“Hampir setiap pekan saya datang ke sini bersama keluarga. Pemandangannya tidak pernah membosankan.”
Fasilitas di lokasi cukup lengkap.
Baca juga: Air Terjun Bissappu, Destinasi Alam Ngehits di Bantaeng, Sulawesi Selatan
Baca juga: Air Terjun Ladiako, Wisata Hidden Gem di Balik Bukit Bontocani Bone, Sulawesi Selatan
Pengunjung tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal, karena tersedia penjual makanan dan minuman, serta fasilitas umum seperti WC.
Harga tiket masuk pun terjangkau, hanya Rp10 ribu per orang.
Di balik keindahan ini, tersimpan kisah perjuangan Kepala Desa Batu Belerang, Ahmad.
Awalnya, ide menjadikan lahan desa sebagai objek wisata sempat ditolak warga.
Tak menyerah, Ahmad berani mengambil risiko: ia berhutang Rp250 juta di bank untuk membeli tanah dan mewujudkan visinya.
“Kan tanah itu sudah saya tawarkan untuk dijadikan tempat wisata, tapi ditolak. Jadi saya utang di bank dulu, baru saya jadikan objek wisata,” ujar Ahmad.
Kini, usaha Ahmad membuahkan hasil.
Negeri Berselimut Awan ramai dikunjungi setiap hari, paling sedikit 30 orang.
Saat akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 100 orang.
Ahmad menuturkan, ide membangun objek wisata muncul setelah melakukan studi banding di Pulau Jawa.
Ia yakin, desa di Sinjai memiliki potensi yang tidak kalah dengan desa-desa wisata di Jawa.
“Alhamdulillah sekarang ramai. Melihat pengunjung senang dan terpesona dengan pemandangan, semua perjuangan itu terasa sepadan,” ujarnya sambil tersenyum.
Negeri Berselimut Awan kini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol keberanian dan kerja keras untuk menghadirkan keindahan alam bagi semua orang.
Makanan Khas Sinjai: Lezat, Unik, dan Penuh Cita Rasa Khas Sulawesi Selatan
Berikut ini beberapa makanan khas Sinjai yang wajib Anda coba, lengkap dengan bahan, rasa, dan cita khasnya.
1. Barobbo
Terbuat dari: Jagung yang direbus hingga lembut, dicampur dengan sayuran seperti bayam, daun kelor, dan ikan kering (biasanya ikan teri atau cakalang).
Rasa dan cita rasa: Barobbo memiliki rasa gurih alami dengan sedikit manis dari jagung. Teksturnya lembut dan kaya aroma rempah seperti bawang merah, bawang putih, dan daun kemangi.
Ciri khas: Makanan ini biasa disajikan hangat, cocok disantap saat cuaca dingin. Rasanya mengingatkan pada bubur manado, tetapi versi Sinjai lebih ringan dan beraroma laut.
2. Baje Canggoreng
Terbuat dari: Kacang tanah sangrai yang dicampur dengan gula merah cair, kemudian dicetak dalam bentuk lonjong kecil.
Rasa dan cita rasa: Renyah di luar, manis legit di dalam. Perpaduan antara aroma gula merah dan gurihnya kacang tanah menciptakan cita rasa yang sederhana namun khas.
Ciri khas: Baje Canggoreng sering dijadikan oleh-oleh khas Sinjai karena tahan lama dan mudah dibawa.
3. Nasu Likku
Terbuat dari: Daging ayam kampung atau sapi yang dimasak dengan santan kental, serai, lengkuas, kemiri, dan rempah khas Bugis-Makassar.
Rasa dan cita rasa: Gurih, pedas ringan, dan sangat kaya rempah. Cita rasa santannya meresap hingga ke dalam daging, menghadirkan sensasi hangat dan lezat di setiap gigitan.
Ciri khas: Warna kuahnya kuning kecokelatan, mirip opor, tetapi lebih pekat dan beraroma kuat.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunTimur)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.