Breaking News:

Mata Lokal Travel

Liburan ke Museum Keris Brojobuwono Karanganyar, Jawa Tengah Naik Ojol? Segini Tarifnya

Mau liburan ke Museum Keris Brojobuwono di Karanganyar, Jawa Tengah naik ojek online? Cek dulu tarifnya yuk!

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Era Wijaya, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons
Koleksi keris pusaka bangsa di Museum Keris Brojobuwono Karanganyar, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah terpikir buat liburan singkat ke Karanganyar, Jawa Tengah sambil menikmati suasana khas wisata budaya?

Coba deh mampir ke Museum Keris Brojobuwono, tempat wisata menarik yang wajib kamu kunjungi saat berada di kawasan ini.

Museum ini bukan cuma tempat penyimpanan benda pusaka, tapi juga sarana edukatif yang memperkenalkan sejarah dan filosofi keris Jawa.

Di tengah udara sejuk Karanganyar, Jawa Tengah, kunjungan ke museum ini bakal bikin liburanmu terasa lebih bermakna.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Solo Balapan, Mudah Dijangkau Transportasi Umum

Museum Keris Brojobuwono, Gondangrejo, Karanganyar. Jawa Tengah.
Museum Keris Brojobuwono, Gondangrejo, Karanganyar. Jawa Tengah. (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Buat kamu yang suka wisata sejarah dan tradisi, Museum Keris Brojobuwono jadi pilihan pas untuk menambah wawasan sekaligus bersantai.

Koleksi kerisnya juga lengkap, jadi kamu bisa melihat sepuasnya.

Suasana di dalam museumnya juga tenang, cocok buat kamu yang ingin healing sambil belajar budaya lokal.

Menariknya, lokasinya mudah dijangkau bahkan dengan naik ojek online, loh!

Jadi kamu tak perlu khawatir soal transportasi jika ingin ke sana.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Umbulharjo Jogja, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Museum Keris Brojobuwono terletak di Dusun atau Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

2 dari 4 halaman

Lokasinya lebih dekat dengan Kota Solo dibandingkan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Karanganyar.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, lokasi ini bisa dicapai menggunakan berbagai jenis transportasi, baik kendaraan roda dua, roda empat, maupun kendaraan besar seperti bus.

Jika berangkat dari Terminal Tirtonadi, tarif ojek online berkisar antara Rp 26.000 – Rp 30.000, sedangkan taksi online sekitar Rp 57.000 – Rp 71.000.

Dari Stasiun Solo Jebres, tarif ojek online sekitar Rp 26.000 – Rp 36.000, dan taksi online Rp 42.000 – Rp 63.000.

Jika berangkat dari Terminal Bus Palur, ojek online dikenakan biaya sekitar Rp 34.000 – Rp 35.000, sementara taksi online antara Rp 71.000 – Rp 88.000.

Dari Pintu Tol Kebakkramat, tarif ojek online mulai Rp 19.000 – Rp 22.000, dan taksi online sekitar Rp 38.000 – Rp 57.000.

Sedangkan dari Pintu Tol Gondangrejo, ojek online berkisar Rp 25.000 – Rp 27.000, dan taksi online Rp 46.000 – Rp 72.000.

MUSEUM DI KARANGANYAR - Suasana ketika memasuki Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono di RT 001 RW 003, Dusun/Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
MUSEUM DI KARANGANYAR - Suasana ketika memasuki Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono di RT 001 RW 003, Dusun/Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (TribunSolo/Mardon Widiyanto)

Baca juga: Bukit Dewa Dewi dan 4 Tempat Wisata Instagramable di Wonogiri, Jawa Tengah

Menurut Dika Ekwan Widayat, staf Museum Keris Brojobuwono, akses menuju lokasi cukup mudah karena bisa dilalui berbagai jenis kendaraan.

"Bisa menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun kendaraan besar seperti bus. Untuk tamu yang datang, kami sudah menyiapkan area parkir untuk bus dan kendaraan lainnya," jelas Dika.

Museum dan padepokan ini buka setiap Selasa hingga Minggu, mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.

3 dari 4 halaman

Menariknya, tidak ada biaya masuk alias gratis bagi pengunjung yang ingin melihat koleksi keris di museum ini.

"Kami buka setiap hari kecuali Senin, dan masuknya gratis. Namun, bagi yang ingin melihat proses pembuatan keris, disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu," tambah Dika.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Jebres Solo Jawa Tengah: Pasar Gede & Solo Safari

Basuki Teguh Yuwono: Penjaga Pusaka Bangsa di Museum Keris Brojobuwono

Tahukah traveler, ada sosok di balik lahirnya Museum Keris Brojobuwono?

Yap, dia adalah Basuki Teguh Yuwono.

Seorang dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, yang kini mengemban amanah sebagai Staf Khusus Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Dika Ekwan Widayat, staf di Museum Keris Brojobuwono, Basuki adalah warga asli desa tersebut.

"Pendiri Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono ini merupakan warga asli Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar," kata Dika.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Banjarsari Solo Jawa Tengah: Taman Balekambang hingga Pasar Triwindu

MUSEUM DI KARANGANYAR - Koleksi keris di Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono di RT 001 RW 003, Dusun/Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
MUSEUM DI KARANGANYAR - Koleksi keris di Padepokan dan Museum Keris Brojobuwono di RT 001 RW 003, Dusun/Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. (TribunSolo.com/mardonwidiyanto)

Cinta Keris yang Melampaui Gelar dan Jabatan

Basuki bukan sekadar akademisi atau pejabat.

4 dari 4 halaman

Ia adalah seorang budayawan sejati.

Di balik kesibukannya sebagai dosen dan staf khusus menteri, ia menyimpan satu hasrat yang tak lekang oleh waktu: menjaga dan merawat warisan budaya.

"Basuki Teguh Yuwono merupakan seorang dosen ISI Solo dan kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya di era pemerintahan Prabowo-Gibran," tutur Dika.

Tak heran jika tahun 1993, Basuki memutuskan untuk membuka Padepokan Brojobuwono.

Ia memulainya dari sebuah keinginan sederhana, menghimpun, mempelajari, dan menjaga eksistensi keris. Dua dekade kemudian, tepatnya tahun 2012, lahirlah Museum Keris Brojobuwono secara resmi.

"Padepokan Brojobuwono ini didirikan oleh beliau tahun 1993, dan museum secara ini secara resmi didirikan pada tahun 2012," lanjut Dika.

Bukan Komersial, Tapi Edukasi dan Pelurusan Mitos

Di saat banyak museum atau objek wisata budaya bergelut dengan harga tiket, Basuki memilih jalan berbeda.

Padepokan dan museum ini dibuka gratis, tanpa pungutan sepeser pun.

"Tujuan pendirian museum adalah sebagai sarana edukasi tentang keris dan senjata tradisional, serta meluruskan mitos negatif seputar keris di masyarakat," jelas Dika.

Museum ini tidak sekadar menampilkan keris dalam vitrin kaca. Ia juga menjadi ruang pembelajaran, diskusi, dan bahkan perenungan.

Mitos-mitos yang selama ini melekat pada keris, mistis, seram, menakutkan, dihadirkan kembali dalam konteks sejarah, estetika, dan nilai filosofis.

"Tujuan Basuki Teguh Yuwono mendirikan padepokan dan museum keris Brojobuwono ini hanya semata untuk sarana edukasi budaya ke masyarakat," ujar Dika.

(TribunTravel/nurulintaniar) (TribunSolo.com/mardonwidiyanto)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
MataLokalTravelJawa TengahKaranganyarMuseum Keris Brojobuwonotempat wisataojek online
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved