TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Curiak adalah salah satu destinasi wisata di Kalimantan Selatan yang menarik untuk dikunjungi.
Bagaimana tidak, Pulau Curiak menawarkan pengalaman rekreasi bernuansa alam dengan kekayaan flora dan fauna.

Awalnya Pulau Curiak memiliki luas sekitar 2,7 hektare.
Akan tetapi setelah dilakukan penanaman pohon rambai, wilayahnya kini bertambah menjadi 3,9 hektare.
Baca juga: Itinerary Tektok Gunung Papandayan Bujet Rp 160 Ribuan, Cocok untuk Pendaki Pemula
Pulau Curiak berada di Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Lokasinya berjarak kurang lebih 18 kilometer dari Kota Banjarmasin melalui perjalanan darat.
Setibanya di Jembatan Barito, perjalanan dilanjutkan menuju dermaga yang terletak di area sekitar jembatan.
Kemudian menyeberang menggunakan transportasi sungai, seperti kelotok atau speed boat.
Tarif perjalanan dengan satu unit speed boat sebesar Rp 1,5 juta, sementara jika menggunakan kelotok biayanya Rp 800 ribu.
Waktu tempuh dengan speed boat sekitar 5-10 menit.
Baca juga: Itinerary Tangerang 1 Hari dari Jakarta Bujet Rp 1,7 Juta Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga
Sedangkan kelotok memerlukan sekitar 20 menit karena jarak antara dermaga dan Pulau Curiak mencapai kurang lebih 4 kilometer.
Perjalanan menuju Pulau Curiak juga bisa ditempuh dari dermaga di kawasan Siring Tendean Jl Piere Tendean, Banjarmasin.
Ada perbedaan suasana antara jalur dari dermaga jembatan Barito dengan jalur dari dermaga siring.

Dari jembatan Barito, pemandangan yang dilihat di kiri kanan tepian sungai lebih banyak hutan. Sedangkan dari Siring Tendean walau perjalanan lebih lama, sekitar 45 menit hingga 1 jam namun pemandangan dilihat adalah rumah-rumah warga dengan kehidupan sungai.
Di sana ada Stasiun Riset Bekantan.
Walau dikenal sebagai habitat bekantan, lantas kenapa tidak disebut saja Pulau Bekantan?
Baca juga: Itinerary Trip 1 Hari ke Gresik dari Lamongan Bujet Rp 290 Ribu: Bukit Kapur–Pantai Dalegan
Pulau Curiak, dinamakan seperti itu karena pulau ini juga habitat berbagai burung termasuk burung curiak yang merupakan unggas endemik.
Memang burung Curiak banyak ditemukan di daerah hutan bakau dan habitat lahan basah lainnya.
Burung curiak bertubuh kecil, ramping, dan memiliki ekor cukup panjang. Panjang tubuhnya rata-rata sekitar 13 cm.

Bagian atas tubuh warna bulunya cokelat kehijauan. Bagian tenggorokan dan dada berwarna putih, sedangkan perut dan pantat berwarna kekuningan.
Burung yang paruhnya panjang runcing ini ikenal sebagai burung yang lincah dan rajin berkicau dengan suara nyaring.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu 2025, Tempat Wisata Seni di Pakem, Sleman Jogja
Selain burung Curiak, adapula burung endemik lainnya yaitu paruh kodok. Dinamakan demikian karena burung ini paruhnya lebar seperti mulut kodok atau katak.
Saat Anda berwisata ke sana, Anda bisa bersantai sambil menunggu kehadiran kedua jenis burung tersebut dan mengabadikan dengan kamera.
Sebagai obyek wisata khusus tentunya tidak bisa asal datang ke pulau yang dihuni bekantan ini, karena mesti ada permohonan perizinan dengan pihak pengelola.
Pulau Curiak telah dijadikan Stasiun Riset Bekantan oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia pada Juni 2018 dan menjadi salah satu tempat wisata khusus dan termasuk dalam situs wisata Geopark.
Amelia Rezki, Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), menjelaskan, memang perlu appointment untuk berwisata ke Pulau Curiak.
"Ada janji dulu. Setelah disetujui barulah bisa berwisata ke sana. Namun juga ada batasan waktu wisata, sebab kita juga harus memerhatikan perilaku bekantan agar mereka tidak terganggu," katanya.
Pengajuan untuk wisata tersebut disampaikan ke Bekantan Eco Tour sebagai pihak yang mengelola paket wisata Pulau Curiak.
Sampai di Pulau Curiak kita menyusuri kawasan hutan lebat yang topografinya basah karena merupakan tanah rawa. Namun jalur wisata sudah dibuat berupa papan titian, sehingga mudah melangkahkan kaki bagi wisatawan.
Ada banyak papan informasi di tempat wisata tersebut, juga ada beberapa gazebo yang bisa menjadi tempat wisatawan beristirahat.
Saat berwisata ke Pulau Curiak yang tak boleh dilewatkan adalah mengabadikan momen baik berupa foto dan video.
Nah, tentunya banyak spot foto maupun obyek foto yang bisa diabadikan. Apalagi ada gazebo-gazebo yang bisa menjadi tempat hunting foto.
Salah satu obyek foto menarik adalah keberadaan hewan-hewan di sana yang terdiri bekantan, hirangan atau lutung, burung curiak, burung paruh kodok dan lainnya.
Baca juga: Itinerary Sumenep 1 Hari Berangkat dari Sampang, Trip Berdua Bujet Rp 320 Ribu
Jika beruntung menemukan kelompok bekantan di pepohonan mangrove, kita bisa segera jepret atau rekan videonya. Namun harus tenang supaya tidak mengusik hewan tersebut.
Begitupula saat burung curiak atau burung paruh kodok bertengger di ranting atau dahan pohon, momen yang bagus untuk difoto.
Suasana pulau yang diliputi hutan mangrove juga menarik difoto atau video, kesan alami dengan kekhasan tentunya menjadi pembenaran dari obyek wisata lain.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul berikut:
Wisata Kalsel- Berada di Pulau Curiak Batola, Pengunjung Jika Beruntung Bisa Abadikan Maskot Kalsel
Wisata Kalsel- Berada di Pulau Curiak Batola, Pengunjung Jika Beruntung Bisa Abadikan Maskot Kalsel
Wisata Kalsel - Menikmati Wisata Alam di Pulau Curiak Batola Kalsel, Berjarak 18 KM dari Banjarmasin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.