Daun tembakau juga bisa dibuat sebagai briket. Briket ini merupakan hasil samping dari pembuatan asap cair berbahan tembakau tadi. Fungsi briket tentu untuk bahan bakar ramah lingkungan.
Juga ada produk berupa pestisida nabati ekstrak tembakau, bahkan juga ada contoh balsem tembakau.
Tidak ketinggalan pula, tembakau menginspirasi perajin batik di Jember untuk dijadikan motif. Karenanya sudah menjadi rahasia umum jika motif batik terkenal dari Jember adalah tembakau.
"Jadi siapapun bisa belajar dan mengenal tentang tembakau di Museum Tembakau ini," tegas Popang.
Museum Tembakau berada satu kompleks dengan UPT PSMB dan Lembaga Tembakau Jember, karena memang museum ini dikelola oleh UPT tersebut.
Masyarakat bisa berkunjung ke museum tersebut, meskipun saat ini masih dibuka untuk hari kerja saja yakni Senin - Jumat. "Karena hari ini ada tamu Festival JKCI, sehingga kami layani. Kami ingin memeriahkan festival ini juga," imbuh Popang.
Baca juga: Itinerary Balikpapan 2 Hari 1 Malam: Bujet Rp 1,1 Juta Berdua, Wisata Hits & Hotel Bintang 3
Popang menambahkan, selama ini hampir setiap hari selalu ada kunjungan (kecuali saat museum ditutup ketika pandemi). Pengunjung didominasi oleh mahasiswa dan pelajar.
Tamu dari Spanyol yang menjadi peserta Festival JKCI ke-4, Norberto Rodriguez mengaku senang bisa berkunjung ke Museum Tembakau Jember. Bahkan dia menyarankan bagi para pecinta cerutu dan tembakau untuk mendatangi tempat tersebut.
"Saya baru tahu ada tempat ini, dan ini menarik. Suatu tempat yang memaparkan perihal cerutu. Bagi anda 'cigar lover' sebaiknya mengunjungi tempat ini," ujar Norberto.
(TribunTravel.com)
Baca tanpa iklan