TRIBUNTRAVEL.COM - Ada lagi wisata yang unik tak jauh dari Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Objek wisata ini mengajak wisatawan mengarungi keindahan Sungai Progo menggunakan getek.
Baca juga: Itinerary Kalimantan Timur 4 Hari 3 Malam: Rp 5,5 Juta Sudah Hotel & Pesawat PP dari Surabaya
Baca juga: Situ Rawa Gede Rawalumbu Bekasi Jawa Barat: Lokasi, Harga Tiket, dan Daya Tariknya
Ya, getek adalah rakit yang terbuat dari bambu panjang yang disusun menjadi bentuk menyerupai perahu.
Wisata Getek Bambu ini terletak di Dusun Pucungan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Pemandian Air Panas Gunung Pancar Bogor Jawa Barat
Baca juga: Itinerary Cirebon 1 Hari dari Majalengka: Bujet Rp 385 Ribu Berdua, Goa Sunyaragi & Pantai Kejawanan
Jarak tempuhnya sekitar 10 menit atau 5 kilometer dari Candi Borobudur.
Keluar dari candi, melewati Jalan Wanurejo, menuju Jalan Candirejo.
Lokasi ini juga bisa dijangkau dengan mengandalkan bantuan Google Maps.
Begitu sampai lokasi, wisatawan disambut dengan sejuk dan rindang tepian sungai.
Tak jauh dari dermaganya, terdapat tempuran atau tempat pertemuan antar sungai, yakni Sungai Progo dan Mbelan.
Sungainya lebar, dan airnya masih bersih. Tak ada sampah terlihat.
Hijaunya pepohonan pun terbentang sejauh mata memandang.
Sebelum menjajal naik getek, wisatawan harus mengenakan masker dan taat menjaga jarak.
Setelah mendaftar, wisatawan kemudian dipersilakan naik getek.
Ada tiga orang penyatang, atau orang yang mengoperasikan satang atau galah bambu untuk mendayung perahu getek.
Perahu getek yang besar memiliki panjang 15 meter, kuat untuk menampung sebanyak 15 orang.
Sedangkan perahu getek yang lebih kecil, cukup menampung tujuh orang penumpang.
Selama 20-30 menit, wisatawan akan diajak mengarungi Sungai Progo.
Tak hanya menikmati keindahan Sungai Progo, wisatawan juga dapat menikmati santapan langsung di atas perahu getek.
Hidangan tradisional disediakan pengelola yang merupakan pemuda Dusun Pucungan.
Aneka kuliner yang tersedia seperti soto, bakso, mie ayam, lotek, sampai ayam ingkung.
Paket makan ini dihargai Rp25.000 sampai Rp100.000 tergantung pesanan.
Tak ketinggalan minuman pelepas dahaga yakni kelapa muda.
Setelah puas bersantap hidangan di atas getek, pengunjung dipersilakan menjajal satang atau galah untuk mengoperasikan getek.
Zaman dulu, getek merupakan transportasi yang lumrah ditemui untuk menyeberang sungai.
Tak bosan dengan panorama yang ada, naik getek saar pagi hari atau sore saat matahari terbenam pun direkomendasikan.
Cahaya matahari terbenam akan terpancar lurus dengan aliran sungai, sehingga menimbulkan siluet yang cantik.
Salah seorang pengelola Wisata Getek Bambu, Hani Sasetya (35) menuturkan, wisata getek ini dulu sudah pernah ada pada 2010, namun hilang karena terbawa banjir.
Saat pandemi ini, banyak anak-anak dan pemuda yang lebih banyak belajar dan bekerja dari rumah.
Mereka pun memiliki gagasan untuk membuat lagi wisata getek ini.
“Awalnya dulu sudah pernah ada pada tahun 2010, terus hilang kena banjir. Dulu yang naik bule-bule itu pada tahun 2010,” ujar Hani, Minggu (20/9/2020).
“Setelah pandemi ini, banyak anak-anak yang pada di rumah. Ada yang bekerja dari rumah. Terus ada ide untuk bikin kegiatan membuat getek lagi,” sambungnya.
Para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Muda Mudi Pucungan Candirejo atau Gempar pun segera membuat getek ini.
Tanpa modal sepeser pun dan bantuan bambu dari warga, mereka bergotong-royong membuat perahu rakit dari bambu ini.
Tak perlu waktu lama, getek bambu jadi dalam waktu dua hari.
Pembuatan getek dilakukan pada Juli 2020 lalu. Sedangkan wisata mulai beroperasi pada 18 Agustus 2020.
“Ini bikinnya sekitar habis lebaran bulan Juni-Juli 2020. Tapi mulai diresmikan pada 18 Agustus 2020,” tuturnya.
“Geteknya baru ada dua. Kapasitas yang besar sebanyak 15 orang, kapasitas getek yang kecil, tujuh orang penumpang. Panjangnya untuk getek ukuran besar 16 meter,” urainya.
Satu kali perjalanan menggunakan getek berdurasi 20-30 menit.
Satu rombongan terdiri dari enam orang, cukup membayar Rp30.000.
Tiga orang penyantang akan menemani para pengunjung selama menaiki getek.
Pelampung untuk keamanan juga selalu dikenakan.
“Rutenya dari sini ke atas sana, durasi sekitar 20-30 menit. Harganya Rp30.000 per enam orang. Dioperasikan 2-3 orang,” jelasnya.
Wisata getek bambu ini pun mulai ramai didatangi wisatawan sejak dibuka Agustus lalu.
Rata-rata tiap akhir pekan bisa menerima 8-10 rombongan.
Wisatawan paling banyak memang datang pada akhir pekan.
Pada hari biasa, wisata getek tetap buka, kecuali Jumat libur.
“Rata-rata hari Minggu per rombongan, Sabtu-Minggu 8-10 rombongan. Banyak yang datang ke sini, gowes. Lalu, mereka naik getek, menyeberang ke seberang sana. Sepedanya dinaikkan ke atas getek,” katanya.
Keberadaan Wisata Getek Bambu ini diharapkan dapat menambah pemasukan pemuda dusun setempat.
Kegiatan pemuda pun juga menjadi lebih terarah.
Anak-anak yang turut serta, mendapatkan tambahan uang jajan.
Selain itu, tentunya juga mempromosikan potensi wisata di Candirejo, khususnya di Dusun Pucungan.
“Harapannya, pertama untuk kegiatan pemuda bisa terarag, menambah pemasukan kas pemuda, sedikit demi sedikit yang dirumahkan, dan anak-anak untuk uang jajan lah,” tuturnya.
“Selain itu untuk mempromosikan wisata Pucungan dan Desa Wisata Candirejo. Potensi wisata di sini besar, dan potensial untuk dikembangkan,” lanjutnya.
Ke depan, pihak pengelola akan menambah spot foto di sebelah dermaga.
Spot foto dengan berbagai wahana yang menarik, sehigga wisatawan betah berlama-lama di wisata ini.
“Pengembangan tentu ada. Nanti kami tambah dengan spot foto. Wisata getek ini pure murni dari pemuda, tidak ada bantuan dari pihak lain,” jelasnya.
Baca juga: Liburan Anak di Bogor, Jawa Barat: Jelajah Kebun Raya dan Bermain Air di The Jungle
“Dana nol rupiah. Bahkan bambu minta ke yang punya bambu di rumah. Tapi sekarang jadi dan banyak diminati,” tutup Hani.
Wisatawan yang hendak masuk lokasi wisata ini pun tak dipungut biaya, kecuali untuk naik getek.
Wisata beroperasi mulai pukul 08.00-17.00 WIB pada Senin-Kamis.
Pada Sabtu-Minggu mulai 07.00 WIB.
(TribunTravel.com/mym)