Asal Usul Nama Curug Golek
Salah satu hal menarik yang membuat tempat ini berbeda dengan curug lainnya adalah asal-usul namanya.
Banyak wisatawan yang mengira nama “Golek” berkaitan dengan wayang golek. Ternyata ada cerita mistis di balik penamaan tersebut.
Menurut Soni Priyanto, pengelola Curug Golek, lokasi air terjun ini dulunya dipercaya sebagai tempat petilasan.
Warga sekitar meyakini bahwa orang yang ingin menjadi dalang wayang golek kerap datang ke tempat ini untuk melatih suara agar lebih bagus.
“Dari arah curug ini, hampir tiap malam terdengar suara musik seperti pertunjukan wayang. Suara itu bisa terdengar hingga satu kilometer, tapi ketika dicari sumbernya, tidak ada apa-apa,” ujar Soni kepada wartawan.
Fenomena ini sudah lama menjadi cerita turun-temurun di masyarakat.
Karena itu, warga akhirnya menamai air terjun ini dengan sebutan Curug Golek.
Cerita mistis inilah yang justru menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang penasaran dengan kisah unik di balik nama curug tersebut.
Fasilitas dan Akses ke Lokasi
Sejak dibuka untuk umum pada awal 2021, Curug Golek terus dikembangkan agar nyaman bagi wisatawan.
Beberapa fasilitas yang kini tersedia di antaranya area parkir, toilet, serta warung-warung sederhana yang menjual makanan dan minuman.
Meski belum sebesar objek wisata lain di Bogor, keberadaan fasilitas ini cukup membantu wisatawan yang ingin berlama-lama menikmati suasana.
Untuk menuju lokasi, wisatawan dari Jakarta atau Depok bisa menempuh perjalanan sekitar 2–3 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Akses jalan menuju Desa Sukamakmur cukup menantang karena terdapat jalur menanjak dan berkelok, namun masih bisa dilalui mobil maupun motor.
Bagi penggemar sepeda gunung, jalur menuju curug ini justru menjadi favorit karena memberikan pengalaman bersepeda di tengah panorama alam.