Arak-arakan bothekan raksasa, kostum etnik, reog, tari daerah, hingga pementasan Kethoprak yang sarat pesan moral menjadi penutup yang spektakuler.
Baca juga: Sederet Fakta Menarik Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Termasuk Peserta Dilarang Berbicara
Ruang Ekspresi dan Edukasi Budaya
Kirab Budaya Bothekan bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah ruang ekspresi seni sekaligus sarana edukasi yang mengajarkan generasi muda untuk mengenal, memahami, dan mencintai warisan budaya bangsa.
Melalui prosesi, pentas seni, hingga bazar rakyat, pengunjung dapat melihat langsung kekayaan tradisi yang masih lestari di tengah perkembangan zaman.
Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan masyarakat lintas usia dan komunitas, mulai dari pelajar, seniman muda, tokoh adat, hingga pelaku UMKM.
Kehadiran mereka menjadikan Kirab Budaya Bothekan sebagai bentuk nyata sinergi dan gotong royong warga dalam menjaga identitas lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
Baca juga: 5 Fakta Unik Kebo Bule yang Diarak saat Kirab Malam 1 Suro, Ternyata Pengawal Pusaka Kerajaan
Dukungan dan Kolaborasi
Terselenggaranya Kirab Budaya Bothekan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya.
Pemerintah daerah, tokoh masyarakat, komunitas seni, serta sponsor lokal seperti Toko Sinder, Cipta Mandiri Tekindo, DuniaTex, dan banyak pihak lainnya berperan aktif menyukseskan acara ini.
Kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa pelestarian budaya akan semakin kuat bila dikerjakan bersama.
Lokasi Acara
Seluruh kegiatan Kirab Budaya Bothekan dipusatkan di Jalan A.R. Hakim Nomor 13B, Tegalharjo, Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.
Lokasi ini akan menjadi pusat kemeriahan yang siap menyambut ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
TribunTravel/nurulintaniar
Baca tanpa iklan