Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Alas Pakis Malang: Tempat Hits untuk Nongkrong dan Hunting Foto Instagramable

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alas Pakis, destinasi di Malang, Jawa Timur yang cocok untuk nongkrong dan hunting foto.

Mereka tampak bergaya ala foto prewedding dengan arahan fotografer.

Dibalut dengan pakaian casual outdoor warna cokelat tua dan muda.

Baca juga: Pesona Pantai Mberenang, Tempat Wisata Baru di Lembor Selatan Manggarai Barat NTT

"Di sini kita lagi prewed. Di sini view-nya bagus, tema alam dan segar," ujar pasangan calon pengantin bernama Alfina Lailatul dan Nur Lutfi.

Sesuai dengan namanya, Alas Pakis banyak ditumbuhi pohon pakis.

Tak hanya di lokasi ini saja, melainkan sepanjang jalan menuju ke wisata yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pokdars ini banyak ditanam pohon pakis.

Oleh karena itu, Alfina dan Lutfi memilih Alas Pakis untuk mengabadikan foto sebelum pernikahan.

Selain itu, lokasi ini telah viral di media sosial seperti TikTok sebagai tempat prewedding.

Mereka mengatakan, untuk menggunakan tempat ini sebagai lokasi prewedding tidak dikenakan biaya.

Baca juga: Daya Tarik Bukit Sidoguro, Tempat Wisata di Klaten Jateng dengan Lanskap Rowo Jombor

Daftar menu di Alas Pakis, destinasi di Malang, Jawa Timur yang cocok untuk nongkrong dan hunting foto. (Instagram/@alaspakis)

Mereka hanya perlu memesan makanan dan minuman di kafe yang disajikan pengelola.

Harga makanan dan minuman yang dijualpun cukup ramah di kantong, mulai dari Rp 5 ribu-Rp 15 ribu.

Dengan ini, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang indah.

"Di sini menu-menunya worth it (sepadan) dan enak. Dan kalau untuk foto seperti hari ini nggak terlalu ramai," ungkap pasangan asal Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Malang, ini.

Secara terpisah, owner Alas Pakis, Suprayitno menyampaikan, wisata ini dikelola oleh KSM Pokdarwis.

Selain sebagai tempat wisata, tujuannya yaitu untuk pelestarian alam.

"Kami bukan semata-mata untuk mencari benefit karena pengelola belum merasakan hasilnya secara materi, namun lebih ke kebanggaan bisa melestarikan pohon pakisnya," sambungnya.

Halaman
1234