TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa nih yang tertarik dengan tyrolean traverse?
Sebagai informasi, tyrolean traverse merupakan teknik menyeberangi tua titik tinggi dengan tali.
Caranya dengan merentangkan tali secara horizontal dari titik ke titik.
Tyrolean traverse awalnya digunakan dalam kegiatan panjat tebing.
Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Kids Fun Jogja Terbaru untuk Liburan Sekolah Juli 2025
Teknik tersebut juga kerap digunakan ketika penyelamatan di medan ekstrem.
Namun seiring berjalannya waktu, tyrolean traverse berkembang menjadi olahraga ekstrem yang populer.
Terlebih tyrolean traverse menawarkan sensasi melayang di udara.
Pengalaman itu tentu sangat digemari bagi para pencinta adrenalin.
Meski masih asing di telinga sebagian besar warga Kalimantan Selatan, sebenarnya tyrolean traverse bukan hal baru di dunia pendakian.
Baca juga: Dari Hati untuk Warisan Negeri: Perjalanan Reni Suprihatin Jaga Batik Tulis Tresno Dharma
Ada beberapa gunung yang jalurnya harus diakses dengan tyrolean. Salah satunya Carstensz Pyramid di Papua, yang merupakan puncak tertinggi di Indonesia.
Sementara itu, di Bukit Matang Kaladan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalsel, peserta meluncur melintasi lembah dengan latar belakang Danau Riam Kanan.
Tyrolean traverse menjadi aktivitas yang tak hanya menantang, tetapi juga sangat Instagramable.
“Kegiatan seperti ini makin diminati, terutama generasi muda yang ingin mencari pengalaman berbeda. Tapi tetap kami utamakan keselamatan,” ujar Bara, pemandu dari Xerixart EAS.
Menurut Bara, peserta berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar di antaranya adalah pemula yang baru pertama kali mencoba.
Dengan prosedur keamanan yang ketat, tyrolean traverse tetap aman dinikmati siapa saja.
Baca juga: Camping Seru di Danau Lau Kawar Karo, Cek Harga Tiket Masuk Terbarunya